Virus Corona, Jokowi Ingin Menteri Keruk Pasar Ekspor China
NAGALIGA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya memanfaatkan peluang ekspor ke negara lain di tengah merebaknya wabah Virus Corona. Hal itu dilakukan untuk mengimbangi kebijakan larangan masuk maupun transit bagi warga negara China ke Indonesia yang berdampak negatif bagi perekonomian di tanah air.
“Saya kira di sini ada peluang untuk memanfaatkan ceruk pasar ekspor di negara-negara lain yang sebelumnya banyak mengimpor produk yang sama dari China,” ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait penanganan Virus Corona di Istana Kepresiden, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2).
Jokowi mengatakan larangan bagi warga negara China itu sangat berdampak terhadap sektor perdagangan investasi dan pariwisata. Maklum, China merupakan tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar mencapai 16,6 persen dari total ekspor Indonesia.
“Jadi sangat besar tapi sekaligus negara asal impor terbesar Indonesia, karena itu betul-betul harus diantisipasi dampak dari virus corona dan perlambatan ekonomi di China terhadap produk ekspor kita,” ucapnya.
Sementara di sektor pariwisata, Jokowi meminta agar kementerian/lembaga menyiapkan langkah-langkah kontijensi di sejumlah wilayah yang paling banyak dikunjungi wisatawan China, di antaranya Bali dan Sulawesi Utara.
Ia juga meminta agar dampak kebijakan itu dapat menjadi momentum untuk menyasar ceruk pasar wisatawan asing yang batal berkunjung ke China.
“Jadi dalam jangka pendek saya minta manfaatkan peluang untuk menyasar ceruk pasar wisman yang sedang cari alternatif destinasi wisata karena batal berkunjung ke China,” ucap Jokowi.
Pemerintah sebelumnya secara resmi telah melarang pemegang paspor China masuk dan transit ke kawasan Indonesia di tengah wabah Virus Corona. Larangan tersebut juga berlaku untuk WNA yang melakukan perjalanan ke Negeri Tirai Bambu dalam 14 hari terakhir.