Tue. May 21st, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Kilas Balik Awal ORI dan Hari Keuangan Nasional Tiap 30 Oktober

TEMPO.COJakarta -Indonesia memperingati Hari Keuangan Nasional pada 30 Oktober di setiap tahunnya seiring lahirnya ORI. Peringatan Hari Keuangan Nasional tak lepas dari sejarah pertama kalinya uang kertas milik Indonesia atau ORI, Oeang Republik Indonesia muncul, yaitu pada 30 Oktober 1946.

Disarikan dari website resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, usai Indonesia menyatakan diri merdeka, Presiden Republik Indonesia Soekarno mengeluarkan Maklumat Presiden Republik Indonesia pada 3 Oktober 1945 yang menentukan jenis-jenis uang yang sementara masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

4 Mata Uang yang Beredar

Kala itu, Indonesia punya empat mata uang yang sah untuk transaksi. Pertama, sisa dari zaman kolonial Belanda yaitu uang kertas De Javasche Bank. Kedua, uang kertas dan logam pemerintah Hindia Belanda yang telah disiapkan Jepang sebelum menguasai Indonesia yaitu DeJapansche Regering dengan satuan gulden yang dikeluarkan tahun 1942.

Ketiga, uang kertas saat masa penjajahan Jepang yang menggunakan Bahasa Indonesia yaitu Dai Nippon emisi 1943 dengan pecahan bernilai 100 rupiah. Keempat, Dai Nippon Teikoku Seibu, emisi 1943 bergambar Wayang Orang Satria Gatot Kaca bernilai 10 rupiah dan gambar Rumah Gadang Minang bernilai 5 rupiah.

Dikeluarkannya maklumat oleh Presiden Soekarno tersebut, pemerintah berencana menerbitkan Oeang Republik Indonesia (ORI). Saat itu pada 7 Oktober 1945 Menteri Keuangan A.A Maramis membentuk Panitia Penyelenggara pencetakan Uang Kertas Republik Indonesia yang diketuai T.R.B. Sabaroedin dari Kantor Besar Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Lahirnya ORI

Anggota-anggotanya yang terjun dan turut andil dalam lahirnya ORI terdiri dari Kementerian Keuangan yaitu H.A. Pandelaki & R. Aboebakar Winagoen dan E. Kusnadi, Kementerian Penerangan yaitu M. Tabrani, BRI yaitu S. Sugiono, dan wakil-wakil dari Serikat Buruh Percetakan yaitu Oesman dan Aoes Soerjatna.

Dilansir dari kpud-malangkota.go.id, sejak Januari 1946 akhirnya pencetakan ORI dikerjakan setiap hari dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam. Namun pada Mei 1946, karena alasan situasi keamanan mengharuskan pencetakan ORI di Jakarta dihentikan dan terpaksa dipindahkan ke daerah-daerah seperti Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Ponorogo.

Lantaran hal ini lah saat ORI pertama kali beredar pada 30 Oktober 1946 yang bertandatangan di atas ORI adalah A.A Maramis. Walaupun sejak November 1945 ia tidak lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan. Akhirnya ORI resmi beredar saat jabatan Menteri Keuangan ditempati oleh Sjafruddin Prawiranegara di bawah Kabinet Sjahrir III.

Terbitnya ORI pada tanggal 30 Oktober 1946 menjadi momentum sejarah bagi Bangsa Indonesia. Secara historis dan filosofis ORI menjadi alat pemersatu bangsa sekaligus sebagai lambang identitas kemerdekaan dan kedaulatan NKRI.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.