Transisi Energi Bersih, Menkeu Sri Mulyani: Perlu Anggaran Rp 3.460 Triliun
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Indonesia membutuhkan anggaran jumbo untuk mengurangi emisi karbon di tanah air.
Menkeu mengungkapkananggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 3.460 triliun.
“Untuk target menurunkan emisi karbon dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit, kami memperkirakan sekitar Rp 3.460 triliun atau sekitar Rp 266 triliun per tahun hingga 2030,” kata Sri Mulyani dalam Webinar S20 bertajuk ‘Kebijakan Tingkat Tinggi tentang Transisi Energi Berkeadilan’ di Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Jika dilihat dari kemampuan negara dalam membiayai kebutuhan anggaran tersebut, Sri Mulyani mengaku APBN hanya mampu memenuhi 34 persen dari total kebutuhan pembiayaan tersebut.
“Untuk mengurangi emisi karbon di sektor kehutanan maka pemerintah membutuhkan 6,5 miliar dolar AS sedangkan di sektor energi mencapai 250 miliar dolar AS,” katanya.
Oleh sebab itu, peran serta swasta dalam memenuhi kebutuhan anggaran tersebut dirasa sangat penting dan krusial.
Dirinya pun berharap sektor swasta dan badan usaha milik negara (BUMN) untuk berpartisipasi memenuhi kebutuhan anggaran itu.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menambahkan, isu transisi energi memang tak akan bisa ditinggalkan saat ini, mengingat ancaman perubahan iklim yang makin nyata ke depannya.
Asal tahu saja, berdasarkan dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen melalui kemampuan sendiri dan 41 persen melalui dukungan internasional pada 2030.