The Fed Pertahankan Tingkat Suku Bunga
NAGALIGA — Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan pada 2020 sebesar 1,5 persen sampai 1,75 persen. Mereka memperingatkan perekonomian dunia tahun ini bisa terpukul akibat berbagai peristiwa, salah satunya merebaknya wabah virus corona jenis baru di China.
Seperti dilansir Associated Press, Kamis (31/1), keputusan itu diambil The Fed setelah mereka melakukan pertemuan dan paparan kondisi ekonomi global di Capitol Hill, Washington. Menurut Kepala The Fed, Jerome Powell, dan sejumlah petinggi, penetapan suku bunga acuan yang rendah itu diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi.
“Komite memutuskan kebijakan moneter saat ini dilakukan guna mendukung perluasan aktivitas ekonomi, menjaga kondisi pekerja dan pengembalian inflasi yang ditargetkan sebesar 2 persen,” demikian isi pernyataan The Fed.
Menurut The Fed, tingkat pengangguran di AS cenderung rendah. Di sisi lain, mereka menyataka sepanjang 2019 tingkat inflasi secara keseluruhan dan spesifik berada di bawah 2 persen.
Pernyataan mereka saat ini mirip dengan yang disampaikan pada Desember 2019. Menurut mereka peningkatan konsumsi penduduk saat ini cenderung moderat.
Pada tahun lalu, The Fed tiga kali memangkas tingkat suku bunga acuan. Padahal pada 2018 mereka menaikkan tingkat suku bunga acuan sebanyak empat kali.
“Komite akan terus mengawasi situasi ekonomi, termasuk perkembangan global dan tekanan inflasi untuk menilai langkah yang tepat terkait tingkat suku bunga federal,” demikian isi pernyataan The Fed.