Tertinggi dalam 2 Tahun, Pendapatan Non Covid-19 Bundamedik Capai Rp 375 Miliar
Direktur Utama BMHS Mesha Rizal Sini mengatakan, pencapaian tersebut merupakan yang tertinggi dalam 2 tahun terakhir. Dia menjelaskan, pendapatan ini ditopang oleh pengembangan core business perusahaan secara signifikan, utamanya unit bisnis Morula IVF.
“Pendapatan BMHS ditopang oleh unit bisnis Morula IVF. Market leader untuk layanan bayi tabung di Indonesia yang terus berekspansi secara nasional, serta Diagnos yang makin tumbuh pesat lewat kemampuannya mengembangkan jaringan pasar di layanan tes non-Covid-19 lewat strategi kemitraan strategis,” kata Mesha di Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Peningkatan pendapatan di kuartal I tahun ini juga dikontribusikan oleh hadirnya model bisnis yang ditunjang oleh kontribusi outlet dan cabang beserta ekosistem internal di dalam layanan RS Bunda. Kini ada 38 outlet Diagnos, naik 2 kali lipat dibandingkan angka di kuartal pertama tahun 2021.
“Ke depan, pengembangan Diagnos akan semakin digencarkan lewat penambahan 5 outlet maupun cabang di beberapa wilayah,” ujar Mesha.
Meskipun mencatatkan pertumbuhan pendapatan, namun BMHS pada kuartal I tahun 2022 ini mencatatkan penurunan perolehan laba bersih sebesar 55,2 persen menjadi Rp 28,7 miliar, dibandingkan perode sama tahun sebelumnya Rp 64,24 miliar.
Namun demikian, BMHS menerapkan strategi untuk mendorong kinerja perseroan di tahun 2022. Salah satunya, melalui pengembangan core business non–Covid-19. Strategi ini dilakukan mengingat selama kuartal pertama 2022, angka tes non-Covid-19 meningkat sebesar 38 persen secara tahunan.
“Terlepas dari hal tersebut, kami selalu konsisten dengan strategi pengembangan core business non-Covid-19 sehingga dalam kondisi apapun kita siap dengan fundamental bisnis yang kokoh,” ujar Mesha.
Rencananya di tahun ini, BMHS akan melakukan pengembangan ekosistem secara agresif. Seperti halnya, menambah dua rumah sakit, antara lain RSJP Paramarta Bandung dan RSU Citra Harapan Bekasi.
“Seiring dengan meredanya pandemi Covid-19, konsistensi tersebut pun menjadi bekal kesiapan kami dalam menghadapi dinamika lanskap industri. Pencapaian bisnis non-Covid-19 di kuartal 1 tahun ini adalah awal yang luar biasa bagi kami untuk terus cepat beradaptasi memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat kedepannya,” kata dia.
Guna menjaga momentum pertumbuhan di kuartal pertama 2022, BMHS bakal melanjutkan fokus bisnisnya melalui tiga pilar strategi yang sudah dicanangkan yaitu perluasan ekosistem, pendalaman kemitraan strategis, dan penguatan core business.
“Ke depan, kami siap memperkuat core kami yang bertumpu pada customer journey, dari mulai pengembangan booking apps demi mempermudah pasien dan keluarga pasien untuk janji temu ataupun telekonsultasi hingga pembenahan kualitas customer journey,” ujar dr. Ivan Sini, SpOG selaku Komisaris Utama BMHS.
Tak hanya itu, upaya perluasan ekosistem juga terus dilakukan, salah satunya lewat kolaborasi dengan klinik lokal obgyn yang merupakan jaringan Klinik Fertilitas Indonesia (KFI) dan memiliki potensi sangat besar sebagai penyokong untuk Morula IVF.
“Melalui strategi ini, BMHS siap menjadi layanan kesehatan yang terdepan dan berkualitas untuk lebih banyak lagi melayani masyarakat Indonesia,” kata Ivan.