Mendapatkan Restu, Mitra Investindo Bersiap Right Issue dan Akusisi
JAKARTA. PT Mitra Investindo Tbk (MITI) segera melanjutkan agenda ekspansi. Emiten pelayaran ini sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham atas rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.
Direktur Mitra Investindo Diah Pertiwi Gandhi megatakan, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUSPLB) Jumat (9/9/2022), pemegang saham yang hadir mencapai 90,5% dan kuorum kehadiran pemegang saham independen sejumlah 58%.
“Angka ini memenuhi kuota yang ditetapkan yakni lebih dari 60% dari total pemegang saham”, kata Diah dalam keterangannya, Sabtu (10/9).
MITI akan melakukan akuisisi PT Pelayaran Samudra Karana Line (PSKL) dan Karya Abdi Luhur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengangkutan laut, logistik, dan jasa bongkar muat (stevedoring).
Pelaksanaan transaksi akuisisi yang akan digunakan penggunaan dana untuk right issue. Dengan ini, MITI akan mendaftarkan diri ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengakuisisi Pelayaran Karanan Line dan Karya Abdi Luhur (KAL).
“Kami masih bahas lagi dengan direksi dan komisaris seputar jumlah yang diperlukan”, katanya.
Diharapkan, nantinya semakin berdampak positif untuk meningkatkan pendapatan MITI pada 2023. “Kenapa PSKL, karena yang sudah punya lingkup sejenis dengan kita. Jadi sudah existing. Logistik itu key dalam bidang apapun,”ujarnya.
Sektor pelayaran menjadi lingkup potensial bagi MITI. Alasannya, sektor ekspor-impor saat ini tengah digencarkan, terutama setelah pandemi. Perdagangan antar-negara sedang dimaksimalkan untuk meningkatkan nilai jual produk Indonesia.
Dari sisi prospek bisnis, MITI memiliki kemampuan besar di sektor pelayaran. Melalui PT Wasesa Line (WL), MITI mulai mengembangkan usaha pelayaran domestik pada awal Januari 2021 lalu. Saat ini, MITI berencana melakukan right issue untuk akuisisi PT Pelayaran Karana Line dan PT Karya Abdi Luhur.
Langkah ini berpotensi menumbuhkan aset sebesar 181,90%. Dengan demikian, nilai aset yang tadinya Rp 172,11 miliar akan menembus angka Rp 485,18 miliar. Penambahan pundi-pundi ini semakin memperbesar peluang MITI dalam industri pelayaran dan logistik.
Jika dilihat dari catatan kinerja, sampai semester I-2022, MITI mencatatkan kinerja positif. Pendapatan tumbuh 54,22% menjadi Rp 35,41 miliar. Sedangkan laba bersih 30,56% menjadi Rp 3,93 miliar.
Laporan performa keuangan menunjukkan liabilitas mengalami kenaikan 172,68%. Dari Rp31,76 miliar menjadi Rp86,60 miliar. Kemudian ekuitas yang awalnya sejumlah Rp 140,36 miliar menjadi Rp 398,58 miliar.
Sebagai informasi, MITI akan mengembangkan kegiatan pada bidang transportasi laut terdiri dari pengangkutan laut, logistik, dan jasa bongkar muat, melengkapi kegiatan usaha yang dilakukan entitas anak perseroan PT Wasesa Line (WL) dalam mengoperasikan dan menyewakan kapal milik sendiri maupun kapal milik pihak ketiga.