Mon. Nov 25th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Komite OPEC Usul Pangkas Produksi Minyak Hingga Akhir 2020

NAGALIGA — Komite Teknis Bersama Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) merekomendasikan pemangkasan produksi minyak mentah dunia sampai akhir 2020. Hal itu dilakukan terkait wabah Virus Corona di berbagai negara.

Menteri Energi Aljazair Mohamed Arkab sekaligus Anggota OPEC menyatakan rekomendasi ini merupakan hasil dari rapat komite teknis yang diselenggarakan di Austria pada 4-5 Februari.
Pertemuan itu sengaja dilakukan guna mengkaji kebijakan pemotongan volume produksi di tengah penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.

“Mereka merekomendasikan untuk memperpanjang hingga akhir 2020 dari perjanjian pengurangan produksi saat ini dan melanjutkan dengan pengurangan tambahan dalam produksi sampai akhir kuartal kedua 2020,” ungkap Arkab seperti dikutip dari AFP, Minggu (9/2).

Arkab mengaku setuju dengan rekomendasi tersebut, namun hal ini belum disepakati oleh OPEC dan sekutu di luar organisasi, seperti Rusia. Rekomendasi ini masih harus dilanjutkan ke rapat konsultasi para anggota OPEC+.

“Untuk dapat dengan cepat menstabilkan pasar minyak dan menghadapi krisis saat ini,” ucapnya.
Sebelumnya, Komite merekomendasikan pemotongan mencapai 600 ribu barel per hari (bpd) mulai kuartal I hingga kuartal II 2020. Jumlah ini lebih rendah dari pemotongan produksi yang sudah dilakukan OPEC pada akhir tahun lalu.

Pada Desember 2019, OPEC sepakat mengurangi produksi minyak mencapai 1,7 juta bpd. Mekanisme pemotongan terbagi dalam dua tahap, yaitu 1,2 juta bpd pada kuartal I 2020.
Lalu, 500 ribu bpd pada kuartal II 2020. Tujuannya, guna mendongkrak harga minyak di pasar dunia.

Namun, penyebaran virus dalam dua bulan terakhir membuat OPEC kembali berpikir untuk mengurangi produksi minyak. Apalagi, China merupakan salah satu konsumen minyak hasil produksi negara-negara yang tergabung di OPEC.

Sementara wabah virus menekan kegiatan ekonomi Negeri Tirai Bambu, permintaan minyak diperkirakan akan turun. Bila hal itu terjadi, maka harga minyak akan terus turun pada tahun ini.
“Epidemi virus corona telah berdampak negatif pada aktivitas ekonomi, terutama dalam transportasi, pariwisata dan industri, khususnya di China,” katanya.

Pada perdagangan Jumat (7/2), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret turun 35 sen menjadi US$54,93per barel.Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 20 sen ke level US$50,95 per barel.

Penurunan harga minyak mentah dunia rata-rata telah mencapai 15 persen sejak awal tahun. Sementara data terbaru dari Kementerian Kesehatan China menyatakan jumlah korban terinfeksi virus terus bertambah.

Per Minggu (9/2), jumlah korban terinfeksi virus telah mencapai 37.198 kasus. Sedangkan jumlah pasien yang meninggal akibat virus menjadi 811 orang di China.

SUMBER:

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.