Butuh Dana Rp 750 Miliar, Tamaris Tawarkan Obligasi Tahap I
PT Tamaris Hidro sebagai perusahaan holding investasi bidang energi akan menerbitkan surat utang berupa Penawaran Umum Obligasi I Tahun 2022, sebesar Rp 750 miliar.
Direktur Tamaris Hidro Rachmat Saptaman mengatakan, Perseroan saat ini telah terlibat dalam program penambahan kapasitas listrik melalui 10 entitas anak yang bergerak dalam pengembangan energi minihidro atau bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) yang tersebar di Indonesia.
Nantinya, dana dari penawaran obligasi tersebut akan melunasi peminjaman dana dari pengembangan energi yang dimaksud.
“Dana dari hasil Penawaran Umum Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 (setelah dikurangi dengan biaya emisi), akan digunakan untuk pelunasan sebagian fasilitas kredit sindikasi Perseroan dan entitas anak,” kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat (28/1/2022).
Rachmat menambahkan, fasilitas pembiayaan pendukung obligasi berasal dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dengan jumlah tersedia maksimal Rp 750 miliar. Dana tersebut lanjut dia, dapat digunakan untuk pemenuhan dana cadangan pembayaran bunga atau dana cadangan pelunasan pokok obligasi.
Terlebih lagi, obligasi Tamaris Hidro tahap awal ini telah mendapatkan peringkat triple A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Adapun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 yakni BCA Sekuritas, Bina Artha Sekuritas dan Indo Premier Sekuritas.
Sedangkan bertindak sebagai penjamin emisi adalah Nikko Sekuritas Indonesia. Sementara Bank BRI bertindak sebagai Wali Amanat. Pada tahun 2021, Tamaris Hidro mengelola 14 entitas anak PLTA/PLTM, dengan target kapasitas 141,8 mega watt (MW).
Terdiri dari 10 PLTA/PLTM yang telah beroperasi secara komersial dengan total kapasitas 100,8 MW. Dua proyek di antaranya telah memasuki tahap konstruksi, sedangka 2 proyek lainnya tahap pengembangan dengan total kapasitas 41 MW.
“Dalam kegiatan operasionalnya, Perseroan selalu mengedepankan pembangunan berkelanjutan. Perseroan percaya bahwa peningkatan nilai perusahaan dan pembangunan berkelanjutan adalah hal perlu terus dikembangkan. Oleh karena itu, Perseroan berkomitmen untuk menciptakan dampak positif di lokasi PLTA/PLTM Perseroan,” tuturnya.