BTN: Tren Penyaluran KPR Non-Subsidi Terus Tumbuh
Merdeka.com – Wakil Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN), Nixon LP Napitupulu mengatakan bahwa tren penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non-subsidi mengalami peningkatan jika dibandingkan KPR subsidi.
“Kami juga lihat 3 bulan terakhir KPR non-subsidi meningkat dibanding subsidi,” ujar Nixon saat konferensi pers, Kamis (27/10).
Meski mengalami peningkatan, Nixon menyampaikan bahwa persentase KPR subsidi masih lebih tinggi dibandingkan konvensional. Untuk KPR subsidi tumbuh 8-9 persen, sedangkan pertumbuhan KPR konvensional tumbuh 6 persen.
“Kita harap bisa tumbuh 10 persen subsidi, sedangkan non-subsidi 8 persen,” ungkapnya.
Nixon menambahkan, bahwa hingga saat ini pengajuan kredit untuk rumah tapak masih sangat dominan dibandingkan kredit untuk apartemen. Meski demikian, dia menuturkan, BTN mulai memasuki pasar untuk rumah tapak di atas Rp500 juta .
“Booking Rp2 triliun sebulan kita lihat ada pola seperti itu. Sehingga perumahan segmen milenial Rp400-1 miliar bisa tumbuh,” kata dia.
Suku Bunga Kredit
Sementara itu, Bank BTN bersiap menyesuaikan suku bunga kredit dan simpanan seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan BI atau BI 7-Day Reverse Repo Rate dalam tiga bulan terakhir.
Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo mengatakan, kenaikan suku bunga acuan BI merupakan dinamika yang wajar dalam dunia perbankan merespons kondisi ekonomi baik global maupun domestik.
“Tentu kita lihat bahwa BI rate itu adalah satu komponen, masih ada komponen lain yaitu likuiditas. Dan yang ketiga adalah persaingan. Jadi kalau tiga-tiganya sudah muncul bersamaan, ya kami sesuaikan. Suku bunga simpanan kami naikkan, itu pasti,” kata Haru dalam Paparan Publik Kinerja Keuangan Bank BTN Per 30 September 2022 di Jakarta, Kamis (27/10).
Kenaikan suku bunga simpanan tentunya juga akan diikuti dengan peningkatan suku bunga kredit perseroan. Mengutip laman resmi BTN, suku bunga dasar kredit (SBDK) per 30 September 2022, untuk kredit korporasi mencapai 8 persen, kredit ritel 8,25 persen, kredit konsumsi yaitu KPR 7,25 persen dan non KPR 8,75 persen.