Antrean Panjang BBM di SPBU Aceh, Pertamina: Kuota Biosolar Dikurangi hingga…
Banda Aceh – Branch Manager Aceh PT Pertamina MOR I Sonny Indro Prabowo angkat bicara soal penyebab antrean panjang kendaraan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) setempat.
Ia menjelaskan antrean panjang kendaraan terjadi salah satunya sebagai imbas pengurangan kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis biosolar bersubsidi di Aceh pada tahun ini.
Pada tahun 2021, kata Sonny, Aceh mendapat kuota biosolar bersubsidi sebanyak 373.498 kiloliter. Namun pada tahun ini, kuota tersebut turun menjadi 365.297 kiloliter.
“Kurang lebih turun 8.000 kiloliter dalam setahun ini, sekitar 2,2 persen,” kata Sonny di Banda Aceh, Rabu, 9 Februari 2022.
Ia menyebutkan pemotongan kuota biosolar tidak hanya terjadi di provinsi paling barat Indonesia tersebut, tapi juga di sejumlah provinsi lain di Tanah Air.
Sonny menyebutkan, sejak empat bulan terakhir pada tahun 2021, kebutuhan biosolar di seluruh wilayah Aceh melonjak hingga 1.230 kiloliter per hari. Tapi pada tahun 2022 ini, Pertamina hanya bisa menyalurkan 1.000 kiloliter per hari.
“Ini kami lakukan supaya penyaluran tetap dalam kuota,” ujar Sonny. “Memang dalam perjalanannya akan ada fluktuasi, meningkat di hari tertentu, seperti hari-hari besar kami prediksikan lebih tinggi.”
Lebih jauh, kata Sonny, Pertamina wilayah Aceh bakal meng-input nomor polisi kendaraan yang mengisi biosolar. Hal ini dilakukan untuk menyiasati kecukupan biosolar di wilayah tersebut.
Pertamina berupaya membatasi kendaraan menggunakan BBM itu serta guna mencegah penyalahgunaan biosolar yang tidak wajar di tengah masyarakat. Perusahaan pelat merah itu menjatuhkan sanksi tegas kepada SPBU yang menyalahgunakan penggunaan biosolar.
Sanksi tersebut berupa penghentian pasokan bisolar selama satu bulan kepada pom bensin yang melanggar. “Ada sekitar tiga SPBU yang di awal tahun ini sudah kami keluarkan sanksi khusus untuk solar. Sanksi pertama satu bulan, kalau mengulangi lagi bisa lebih lama lagi,” kata Sonny.