Angkasa Pura II Incar Kelola Bandara di Thailand dan Malaysia
NAGALIGA — PT Angkasa Pura II atau AP II (Persero) mengincar pengelolaan bandara di Malaysia dan Thailand dengan mengikuti proses lelangnya tahun depan.
Direktur Keuangan AP II Bayu Rafisukmawan mengatakan perusahaan sudah menyampaikan minatnya kepada pemerintah Malaysia dan Thailand. Sejauh ini, manajemen masih menunggu panggilan pendaftaran untuk mengikuti lelang.
“Jadi kami ikut tender yang ditawarkan oleh pemerintah di sana. Nah memang saat ini kami jajaki dengan Thailand dan Malaysia. Tapi itu juga belum dapat yang resmi,” ucap Bayu, Minggu (22/12).
Bayu mengatakan perusahaan akan mulai memasukkan proposal ketika proses pendaftaran lelang dimulai. Dalam hal ini, AP II akan membentuk konsorsium dengan perusahaan lokal di Thailand dan Malaysia dalam mengikuti lelang pengelolaan bandara.
“(Mitra) belum belum. Kalau di Thailand dan Malaysia itu kan harus bekerja sama dengan perusahaan lokal di sana, belum ada resminya sampai sekarang. Kami masih diskusi,” katanya.
Dalam konsorsium itu, lanjut Bayu, perusahaan mengincar kepemilikan saham maksimal 49 persen. Sebab, aturan di Thailand dan Malaysia tak mengizinkan operator bandara dari luar negeri untuk menggenggam saham lebih dari 50 persen.
“Kami terkait aturan di sana, yang pasti harus di bawah 50 persen. Kalau bisa 49 persen. TapI kalau tidak bisa, mungkin sekitar 20 persen sampai 25 persen,” jelas Bayu.
Terkait dana yang disiapkan untuk proses lelang pengelolaan bandara di luar negeri, Bayu masih enggan berbicara lebih lanjut karena prosesnya masih panjang.
“Ini masih banyak yang harus dilewati, pendapatannya pun belum bisa dimasukkan tahun depan,” ujar dia.
Sebelumnya, AP II juga sempat mengikuti lelang untuk mengelola Bandara Internasional Clark di Manila, Filipina pada 2018.
Angkasa Pura II membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan AirAsia Grup dan salah satu perusahaan swasta asal Filipina dalam mengikuti lelang tersebut. Namun, pihaknya tak berhasil memenangkan lelang
Saat ini AP II mengelola 16 bandara di Indonesia, antara lain Bandara Sultan Iskandar Muda, Bandara Kualanamu, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Bandara Raja Haji Fisabilillah, Bandara Minangkabau, Bandara Sultan Thaha, Bandara Depati Amir, dan Bandara S Mahmud Badaruddin II.
Selain itu, ada pula Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Soekarno Hatta, Bandara Husein Sastranegara, Bandara Supadio, Bandara Silangit, Bandara Banyuwangi, Bandara Kertajati, dan Bandara Tjilik Riwut.
Kemudian masih ada tiga bandara tambahan yang akan dikelola AP II mulai 2019 mendatang, yaitu Bandara Radin Inten II di Lampung, Bandara Fatmawati di Bengkulu, dan Bandara HAS Hanandjoeddin di Belitung.