Progres Pembangunan Bandara Soedirman Capai 44 Persen
NAGALIGA — Pembangunan Bandara JB Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, diklaim mencapai realisasi progres 44,85 persen atau melampaui target 2 Februari 2020 sebesar 21,67 persen.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengungkapkan pembangunan berjalan lancar. Progres terbaru, konsep desain terminal penumpang pesawat disetujui dalam rapat antara AP II, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, termasuk Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi.
“Secara umum, Gubernur Jateng dan Bupati Purbalingga sepakat dengan desain yang diusulkan AP II karena mengadopsi budaya Purbalingga dan Jawa Tengah,” ujarnya, seperti dilansir Antara, Jumat (7/2).
Konsep desain Bandara Soedirman disebut Awaluddin terinspirasi dari Gunung Slamet dan Sungai Serayu. Gunung Slamet merupakan gunung yang mempersatukan Purbalingga dengan kabupaten sekitar. Sementara, Sungai Serayu memiliki makna alam semesta bagi masyarakat sekitar.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menuturkan kehadiran Bandara Jenderal Besar Soedirman sudah dinantikan sejak lama.Di gedung terminal penumpang, Gunung Slamet ditransformasikan dengan bentuk atap Joglo. Sedangkan, Sungai Serayu ditransformasikan dalam bentuk lengkung sebagai atap di sisi kiri dan kanan. “Kami menyebut konsep desain ini sebagai dynamic meet geometric,” tutur Awaluddin.
Terminal penumpang mengadopsi warna tembaga pada pagar pendopo dan warna natural dari kondisi alam sekitar. Sedang, interior terminal dihiasi dengan ornamen ukiran khas Purbalingga, motif batik Gowa Lawa, termasuk kerajinan Wayang Suket.
Ganjar menuturkan Bandara Soedirman akan menjadi kebanggaan baru dan mendukung perekonomian di Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan desain terminal sudah mengedepankan kearifan dan budaya lokal.
“Masyarakat Purbalingga dan eks Karesidenan Banyumas sudah menantikan beroperasinya bandara ini,” katanya.
Bandara Soedirman sendiri akan membuka akses transportasi udara Barlingmascakeb, yaitu Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen.
Bandara Soedirman memiliki luas 1.353 meter persegi, terdiri dari lobi keberangkatan, baggage pick up, breakdown, commercial zone, office zone, musala, toilet, boarding lounge, area security check point, baggage claim, dan service zone.
Kapasitas terminal dapat menampung sekitar 200 ribu penumpang pesawat setiap tahun. Dengan runway sepanjang 1.600 x 30 meter, dan apron domestik berukuran 69×103 meter, serta taxiway berukuran 25×110 meter.
Diharapkan, Bandara Soedirman sudah bisa digunakan untuk melayani penumpang pada angkutan Lebaran 2020.
“Landas pacu akan selesai supaya Bandara Soedirman bisa beroperasi secara terbatas untuk Lebaran 2020, dengan memanfaatkan gedung terminal landasan udara yang saat ini sudah ada,” jelasnya.