Fri. Nov 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Muncul di Jakarta, Heru Budi: Kami Serius Tangani

Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Muncul di Jakarta, Heru Budi: Kami Serius Tangani

TEMPO.COJakarta – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan Pemprov DKI akan serius menangani kasus gagal ginjal akut atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA).

Heru sudah memerintahkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mengatasi dan mencari penyebab gangguan ginjal akut yang kembali dilaporkan terjadi di Jakarta.
“Kita serius untuk nanganin itu. Tadi pagi saya sudah bicara dengan teman-teman Dinas Kesehatan untuk mengatasi dan penyebabnya apa. Kita serius,” kata Heru Budi kepada wartawan usai menghadiri Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin, 6 Februari 2023.

Heru juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengetahui penyebab GGAPA.

“Apakah penyebabnya seperti yang lalu, ada beberapa obat ya saya nggak bisa sebutkan namanya, tapi dua ini kita cek,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengungkapkan temuan dua kasus baru GGAPA di DKI Jakarta pada awal tahun 2023.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan M. Syahril menjelaskan kedua korban tersebut diketahui sempat mengonsumsi obat sirup. Dari dua kasus tersebut, satu kasus sudah terkonfirmasi, sedangkan satu kasus lainnya masih dalam tahap suspek.

“Penambahan kasus tercatat pada tahun ini, satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek,” kata M. Syahril dalam keterangannya, Senin, 6 Februari 2023.

M. Syahril mengungkapkan, satu kasus yang terkonfirmasi GGAPA tersebut dialami anak berusia 1 tahun. Menurutnya, anak tersebut awalnya mengalami demam pada 25 Januari 2023 dan kemudian diberikan obat sirup penurun panas merk Praxion yang dibeli dari apotek.

Kemudian pada tanggal 28 Januari 2023, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria). Selanjutnya pasien dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo Jakarta sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa pada 31 Januari 2023. Namun, karena pasien mengalami gejala GGAPA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi pihak keluarga menolak.

Pada 1 Februari 2023, orang tua pasien membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di IGD. Pada kondisi tersebut, pasien sudah mulai bisa buang air kecil. Setelahnya, pasien dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawata intensif sekaligus terapi femopizole.

“Namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB dinyatakan meninggal,” kata Syahril.

Satu kasus lain yang masih berstatus suspek terjadi pada anak usia 7 tahun. Pasien mengalami demam pada tanggal 26 Januari 2023 dan diberikan obat sirup penurun panas yang dibeli secara mandiri.

Atas temuan kasus, pemerintah saat ini melakukan tindakan antisipatif dalam menentukan penyebab dua kasus baru GGAPA tersebut. Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari IDAI, BPOM, Ahli Epidemiologi, Labkesda DKI, Farmakolog, para Guru besar hingga Puslapfor Polri akan melakukan penelusuran epidemiologi guna memastikan penyebab pasti serta faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.

Kemenkes juga akan mengeluarkan surat kewaspadaan kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Organisasi Profesi Kesehatan terkait dengan kewaspadaan tanda klinis GGAPA dan penggunaan obat sirop.

Di sisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan perintah penghentian sementara produksi dan distribusi obat yang pernah dikonsumsi pasien gagal ginjal akut hingga investigasi selesai dilakukan.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.