Analis Prediksi IHSG Rawan Mengalami Koreksi pada Perdagangan Jumat (1/4)
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,26% ke level 7.071,44 pada perdagangan Kamis (31/3). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pergerakan IHSG sempat menembus level resistancenya, namun ditutup sedikit di bawah resistance.
Herditya mengatakan, pergerakan IHSG pada Kamis (31/13) juga dipengaruhi oleh inflow asing sebesar Rp 769 miliar. “Adanya titik terang perdamaian di konflik Rusia-Ukraina juga mempengaruhi pergerakan IHSG,” ungkapnya pada Kontan, Kamis (31/3).
Herditya menuturkan, rilis data inflasi dari dalam negeri akan mempengaruhi pergerakan IHSG untuk perdagangan Jumat (1/4).
Dari global, investor masih mencermati akan imbal hasil obligasi Amerika Serikat. Herditya memperkirakan pergerakan IHSG rawan koreksi lebih dulu dengan support 6.977 dan resisten di 7.073 pada Jumat (1/4).
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menambahkan, investor perlu hati-hati potensi profit taking pada Jumat (1/4), menyusul terbentuknya pola doji star pasca uji resistance 7.100 di Kamis (31/3).
Kerawanan tersebut didukung kecenderungan penurunan Stochastic RSI menuju oversold area. Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya IMPC, MLIA, serta saham-saham potensi rebound, seperti AALI, HEAL, SIDO dan ELSA.
Tekanan pada saham-saham yang sensitif terhadap inflasi dan suku bunga, terutama di sektor consumer goods dan property diperkirakan berlanjut di Jumat (1/4).
“Inflasi diperkirakan naik ke 2.55% yoy di Maret 2022, dari 2.06% yoy di Februari 2022. Kekhawatiran berlanjutnya kenaikan inflasi memicu spekulasi percepatan normalisasi kebijakan moneter oleh BI,” kata Valdy.
Dari eksternal, dampak perang Rusia-Ukraina dan kenaikan kasus COVID-19 mulai terlihat pada penurunan indeks manufaktur Tiongkok ke 49.5 di Maret 2022, dari 50.2 di Februari 2022. Sektor Industry menjadi salah satu sektor yang melemah paling dalam di BEI pada Kamis (31/3).