Soal Polemik KPK, Partai Demokrat: Tunggu Kami di 2024
JAKARTA – Partai Demokrat ikut menyoroti polemik tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)saat ini, terkait kisruh tes wawasan kebangsaan (TWK).
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arif mengatakan pada periode kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Demokrat dengan kekuatan 21% di parlemen menjaga KPK.
Menurut dia, KPK saat itu militan dalam menghadapi berbagai ujian. “Kawan-kawan KPK yang militan, dulu dalam berbagai ujian, kekuatan kami 21% di Parlemen dengan kader menjabat Presiden mampu menjagamu. Kami tahu saat ini perjuangan berantas korupsi sedang terancam. Tunggu kami di 2024. Kembali kuat bersama Demokrat,” kata Andi seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @andiarief_, Rabu (1/6/2021)
Cuitan Andi Arief pun menuai komentar beragam dari pengguna Twitter. Ada yang mendukung, adapula yang mengkritik cuitan Andi. “Lupa ya? dulu Antasari Azhar dipenjara era Siapa? Kembali kuat? Jangan sampai kuat ninggalin proyek mangkrak saja,” cuit pemilik akun @MrsRachelIn.
Adapula komentar pemilik akun @eMji67456 yang mempertanyakan Andi kenapa menunggu 2024 untuk membantu KPK. “Kenapa musti tunggu 2024?. Mau berjuang utk rakyat atau utk partai?” cuitnya.
Lain lagi dengan komentar pemilik akun @Ferre1689. “Buat saya ucapan kembali kuat bersama demokrat itu ‘sesuatu’ banget, masih harus dibuktikan kedepannya. Tapi yang jadi pertanyaannya sekarang adalah : apakah 2024 demokrat akan kembali jadi kuat dan berkuasa? Semakin nyungsep mungkin, kalo semakin kuat saya tidak terlalu yakin,” cuitnya.