Setelah Facebook Giliran Akun WhatsApp Jurnalis Palestina Diblokir
TEL AVIV – Puluhan jurnalis Palestina dilaporkan mengalami pemblokiran akun WhatsApp , di tengah liputan konfrontasi bersenjata Israel di jalur Gaza, Palestina.
Jurnalis dari Al Jazeera dan kantor berita AFP mengaku menerima pesan dari WhatsApp, yang menjelaskan bahwa akun mereka diblokir karena melanggar standar.
Tahseen al-Astall, wakil presiden Sindikat Jurnalis Palestina, mengatakan bahwa sekitar 100 akun WhatsApp jurnalis di Gaza telah diblokir.
Sementara Wael al-Dahdouh, kepala biro Al Jazeera di Jalur Gaza, mengaku akun WhatsApp miliknya telah diblokir selama tiga hari.
Kemudian, akunnya baru kembali pulih pada hari Minggu setelah saluran yang didukung Qatar menghubungi kantor pusat WhatsApp di Silicon Valley untuk mengonfirmasi.
Dahdouh menuturkan, meski akunnya telah dipulihkan, tetapi semua pesan dan data yang disimpan di aplikasi telah dihapus, termasuk gambar, nomor, dan pesan.
Melansir dari Middle East Eye, Jumat (28/5/2021), sementara pejabat Palestina dan organisasi hak digital menegaskan bahwa Facebook, sebagai pemilik Instagram dan WhatsApp, telah menghapus konten terkait Palestina selama terjadinya protes di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan di dalam Israel.
Di sisi lain, Israel juga mengebom dan meratakan menara al-Jalaa, yang menjadi kantor sejumlah perusahaan produksi media dan kantor berita, termasuk Associated Press, Al-Jazeera, dan Middle East Eye.
Tindakan ini tentu menuai kecaman dari media dan organisasi hak asasi manusia.
Sindikat Jurnalis Palestina mengatakan, Israel menargetkan 33 organisasi media, dan telah melukai 170 jurnalis – 70 di Jalur Gaza dan 100 di Tepi Barat, serta menewaskan satu jurnalis di Gaza.
Banyak jurnalis di sana menggunakan WhatsApp untuk menerima berita, gambar, video, dan pernyataan dari lapangan. Mereka juga bergabung dengan berbagai grup WhatsApp, terkadang dijalankan oleh pemerintah dan organisasi politik, untuk menerima materi dan pernyataan resmi.
Hassan Slaieh, seorang jurnalis lepas di Gaza, mengatakan kepada Associated Press, dia mengira akun WhatsApp miliknya mungkin telah diblokir karena dia adalah anggota dari sebuah grup bernama “Hamas Media.”
“Ini telah memengaruhi pekerjaan dan penghasilan saya karena saya kehilangan percakapan dengan sumber dan orang lain,” kata Slaieh.