Serukan Adopsi Teknologi 5G, Huawei: Jauh Lebih Aman
Nairobi – Raksasa teknologi Cina, Huawei, menyerukan peningkatan adopsi teknologi 5G di tengah gencarnya serangan siber.
Mika Lauhde, Wakil Presiden Global Huawei untuk Keamanan Siber dan Privasi, mengatakan dalam pertemuan yang digelar virtual bahwa 5G jauh lebih aman dibandingkan 4G dan teknologi sebelumnya seperti 3G dan 2G, serta hadir dengan tingkat kecepatan, kapasitas, dan latensi yang lebih baik.
“Standar 5G mengatasi risiko di 17 area keamanan yang membuat jaringan dan informasi menjadi lebih aman, melindungi privasi pengguna serta integritas jaringan melalui peningkatan arsitektur keamanan, autentikasi, manajemen kunci, keamanan jaringan akses radio (radio access network/RAN), algoritme kriptografi, dan lain sebagainya,” kata Lauhde dalam konferensi Asosiasi Audit dan Pengendalian Sistem Informasi (ISACA) Kenya yang digelar secara daring, Kamis, 12 November 2020.
Lauhde mengatakan 5G memiliki atribut berbeda yang meningkatkan keamanan, terutama pada pengirisan jaringan, di mana suatu jaringan dapat disesuaikan untuk berbagai pengguna.
“Selain itu, sejumlah algoritme yang digunakan untuk mengenkripsi informasi yang dikirimkan pada jaringan 5G juga telah dirancang, sehingga komputer kuantum di masa depan bahkan tidak dapat meretasnya,” tambahnya.
Dia mengungkapkan Huawei adalah “perusahaan yang paling teraudit dan paling ketat pemeriksaannya di industri tersebut dan tidak ada penyedia peralatan teknologi lain yang menjalani pemeriksaan sedetail Huawei.”
Lauhde menambahkan bahwa Huawei tidak pernah mengalami insiden keamanan besar dan perusahaan teknologi itu meyakini pentingnya standar dalam keamanan siber, seraya mengatakan “kepercayaan harus berlandaskan fakta, fakta perlu diverifikasi, dan verifikasi harus didasarkan pada standar umum.”