Review POCO M3 Pro 5G, Ponsel 5G Termurah di Indonesia Bisa Apa?
JAKARTA – Bukan hanya desain, kedewasaan POCO M3 Pro 5G juga terlihat dari sisi fiturnya. Sebenarnya, apa sih yang ditawarkan oleh ponsel yang dilabeli 5G termurah di Indonesia ini?
Jika POCO M3 identik dengan anak mudah yang fun dan bebas dengan warna kuningnya yang khas, maka pengguna POCO M3 Pro 5G ingin terlihat lebih dewasa dan kalem.
Tampilan desain POCO M3 Pro yang terlihat lebih elegan dan mewah. Foto: Sindonews/Danang Arradian
Modul kamera warna hitam terlihat sederhana dan manis, memanggul tiga kamera yang tersusun vertikal beserta lampu flash. Menyatu dengan tulisan ”Designed by POCO”. Seperti saling melengkapi.
Bodi polikarbonat yang di versi sebelumnya doff, kini menjadi glossy. Jangan lupa ada logo kecil 5G di bagian bawah kiri.
Loudspeaker dan kabel jack 3.5 mm.
POCO M3 Pro 5G tidak ingin terlihat fun, tapi dipandang menawan. Jujur saja konsep ini berhasil. Rasa elegannya ini bisa dirasakan.
Dari hal-hal yang detail itu. Dari bodi glossy-nya, dari sentuhan tombol power (fingerprint sensor) dan volume-nya, juga dari kamera depan dotDisplay.
Rasanya desain bukan fokus utama POCO. Tapi, di POCO M3 Pro 5G sulit untuk tidak menyebutkannya sebagai keunggulan. Inilah ponsel entry level yang membuat penggunanya bangga untuk menggenggam dan memamerkannya.
Layarnya, memang masih IPS. Belum AMOLED. Tapi, sudah 6,5 inci FHD+ (2400 x 1080 piksel) DotDisplay. Resolusi yang dipakai juga di kelas mid-range. Artinya, tetap terasa tajam kok. Untuk menonton YouTube, ngegame, atau streaming Netflix.
Dengan koneksi 5G, layar FHD+ akan jadi penting. Karena streaming tidak lagi ada buffering. Ngegame pun latensinya bisa 20 milidetik. Meski ponsel entry level, tapi POCO M3 Pro 5G sudah siap dengan kebutuhan-kebutuhan hiburan optimal seperti itu. Termasuk, Widevine L1 yang mengoptimalkan pengalaman menonton di Netflix.
Tombol power yang sekaligus menjadi fingerprint reader.Fitur yang Sindonews gunakan sehari-hari: 90 Hz refresh rate agar smooth saat scrolling media sosial. Juga Reading mode 3.0 untuk membaca dalam gelap.
Jangan takut refresh rate bikin boros baterai. Ada fitur DynamicSwitch yang akan menyesuaikan layar antara 30 Hz, 60 Hz, atau 90 Hz sesuai kebutuhan. Jika tidak perlu 90 Hz, maka 90 Hz tidak aktif.
Sementara itu, kecerahan maksimal layar yang dilapisi Gorilla Glass 3 memang cuma 500 nits. Tidak terlalu optimal dibawah sinar matahari langsung. Tapi, sudah ada ambient sensor yang bisa mendeteksi arah cahaya untuk menyesuaikan tingkat kecerahan layar. Sehingga layar menyesuaikan dengan kondisi cahaya, lebih nyaman di mata.
Selanjutnya masuk ke performa. Prosesor yang dipakai MediaTek Dimensity 700. Ini prosesor favorit di kelas entry level. Selain kencang dengan pabrikasi 7 Nm, juga bisa mendukung jaringan 5G.
RAMnya pun LPDDR4X. Bisa pilih 4 GB atau 6 GB. Begitu pun memori internal UFS 2.2. Ingin yang 64 GB atau 128 GB. Skor AnTuTu-nya lumayan, kok. Diatas 300.000. Terpauttipis dengan Snapdragon 732G. Bahkan Snapdragon 732G masih memakai fabrikasi 8 Nm dan tidak mendukung 5G.
Karena itu Dimensity 700 dianggap pilihan terbaik untuk ponsel entry level yang ingin memakai jaringan 5G. Ya tentu saja chip ini ada batasnya. Tidak bisa lah untuk memainkan PUBG Mobile rata kanan. Karena ini kelasnya entry level.
POCO M3 Pro 5G saat digunakan untuk memainkan Call of Duty Mobile (CoDM).
Tapi, memainkan PUBG Mobile dan Call of Duty Mobile dengan nyaman, bisa. Gunakan resolusi HD dan ganti frame rate Balanced atau High. Dimensity 700 masih bisa meng-handle-nya. Apalagi jika nanti sudah ada jaringan 5G. Silahkan nikmati Mabar dengan latensi rendah, serta respons yang baik dengan touch sampling rate 180Hz. Asik banget.
Ngomongin baterai, mau tidak mau kembali ke bodi. Kok bisa, dengan baterai 5.000 mAh, desainnya masih cukup ramping dan nyaman digenggam. Tidak terlalu berat pula. Hanya 190 gram saja.
Baterai besar artinya waktu untuk produktif maupun konsumtif di ponsel semakin lama. Bisa dari pagi hingga malam. Apalagi pengisian dayanya sudah mendukung 18W dengan travel charger 22,5W.
Ya kira-kira butuh hampir 2 jam untuk mengisi daya sampai penuh dengan USB-C. Lumayan lah. Sudah jauh lebih baik dibandingkan model entry level lainnya.
Hal yang penting lain adalah kamera. Bagaimana kualitas kamera POCO M3 Pro 5G ini? Ada tiga kamera yang disediakan. Yakni kamera utama 48MP + macro 2MP + depth sensor 2MP. Juga, kamera depan 8 MP.
Kesimpulan pertama Sindonews adalah karakter foto POCO dan Xiaomi yang lebih kepada warna netral. Ini berbeda dengan beberapa kompetitornya yang mendorong saturasi lebih tinggi sehingga foto terlihat “berwarna”, atau mendorong AI agar membuat foto lebih halus.
Warna netral ini bisa jadi plus, bisa juga jadi minus. Nah, buat Sindonews sendiri itu plus. Karena Sindonews memang tidak terlalu suka foto dengan saturasi atau editing yang berlebihan.
Mode foto 48 MP cukup baik untuk foto yang butuh detail tinggi. Hanya, hati-hati supaya tidak over exposure.Sindonews lebih suka memakai kamera POCO M3 Pro 5G standar yang sebenarnya sudah cukup baik di kelas budget. Saturasi warnanya imbang dan mendekati asli, kontrasnya tidak berlebihan, sementara proses noise reduction juga tidak terlalu kelihatan.
Adapun kamera monokromnya terasa manfaatnya untuk foto Portrait dan bokeh. Hasilnya memang foto Portraitnya cukup rapi untuk kelas entry level.
Kualitas Night Mode-nya sendiri lumayan, kok. Tentu ada noise, tapi tidak terlalu dominan. Masih sangat bisa ditoleransi.
Bagaimana dengan kamera Macro 2 MP? Anggap saja sekadar hiburan. Karena cukup menantang untuk mendapat foto macro yang pas. Butuh cahaya terang dan jarak 5 cm.
Justru yang layak dipuji adalah kamera selfie 8 MP POCO M3 Pro 5G. Detail foto tetap terjaga, warna kulitnya akurat, gambarnya tajam, warnanya sangat baik, kontrasnya pas, dan noise-nya dijaga tetap rendah.
Mode-mode seperti AI Camera dan Movie Frame, juga video macro, time-lapse, dan slow motion memberi ruang untuk berkreasi.
Selebihnya, ada banyak opsi aplikasi yang bisa dimanfaaatkan di Play Store.
Kesimpulannya, sebagai smartphone entry level 5G dengan banderol harga paling terjangkau, POCO M3 Pro 5G memberikan fitur yang terbilang sangat kaya dan beragam. Desainnya sangat kekinian, kameranya cukup baik, dan performa yang mumpuni di kelasnya.
Lewat kolaborasi dengan Telkomsel, POCO M3 Pro 5G tidak perlu lagi provisioning manual atau penyetelan tambahan. Maka ponsel ini cocok sekali dengan pengguna Telkomsel yang ingin mencoba merasakan jaringan 5G, dengan banderol harga paling murah.
Spesifikasi POCO M3 Pro 5G
● Pilihan warna: POCO Yellow, Power Black, and Cool Blue.
● Dimensi: 161.81mm x 75.34mm x 8.92mm
● Berat: 190g
● Corning Gorilla Glass 3 front
● Side mounted fingerprint sensor
Layar
● 6.5 inci FHD+ LCD DotDisplay, resolusi 2400 x 1080
● 90Hz refresh rate
● Kecerahan maksimal 500 nits
● Reading mode 3.0
● 360 ambient light sensors
Performa
● MediaTek Dimensity 700, 7nm, Octa-core CPU
○ GPU Arm Mali-G57 MC2
● LPDDR4X RAM + UFS 2.2 storage
● MIUI 12 for POCO based on Android 11
Baterai
● 5.000 mAh with 18W fast charging, 22.5W In-box charger
Kamera
● Tiga kamera belakang 48MP + 2MP + 2MP
○ 48MP main camera with ½” sensor size, 1.6μm 4 in 1 Super Pixel
○ 2MP macro camera
○ 2MP depth sensor
● Kamera depan 8MP Front cameraKonektivitas
● Dual SIM, Dual 5G Standby
● Wireless Network 2.4Ghz/5Ghz WIFI
● 3.5 mm Headphone jack
● Multi-functional NFC
● Bluetooth 5.1
● IR Blaster
Harga
○ 4GB+64GB : Rp2.699.000
○ 6GB+128GB : Rp2.999.000