PrivyID Gratiskan Layanan Tanda Tangan Digital Selama Sebulan
JAKARTA – Kebijakan bekerja di rumah menciptakan tantangan tersendiri bagi banyak perusahaan di Indonesia. Khususnya bagi perusahaan yang memiliki berbagai transaksi yang harus diselesaikan dengan menandatangani dokumen. Yang jelas, bekerja di rumah merupakan salah satu solusi untuk menekan penyebaran virus Corona lebih dahsyat lagi.
PrivyID, perusahaan penyedia layanan tanda tangan digital, menyatakan komitmennya membantu pemerintah menyukseskan instruksi bekerja dari rumah. Startup berbasis teknologi itu meluncurkan program Tanda Tangan #diRumahAja. Program dinilai bisa membantu perusahaan di Indonesia menjawab tantangan legalitas ini.
“Perusahaan yang mendaftarkan diri melalui situs http://wfh.privy.id dibebaskan dari biaya pendaftaran akun Enterprise. Sebagai informasi, akun Enterprise sendiri merupakan salah satu solusi pengelolaan dokumen elektronik besutan PrivyID yang dirancang untuk perusahaan berbagai skala,” kata Marshall Pribadi, CEO PrivyID di Jakarta, Rabu (1/4/2020).
Akun Enterprise yang telah didaftarkan bisa diakses oleh 10 karyawan. Akun ini juga bisa digunakan untuk saling berbagi dan menandatangani dokumen secara digital.
Selain itu, lanjut Marshall, jumlah dokumen yang bisa dibagikan atau ditandatangani secara internal tidak dibatasi. PrivyID juga menggratiskan 100 saldo untuk berbagi dokumen dan meminta tanda tangan elektronik dengan pihak eksternal perusahaan. Kebijakan ini berlaku hingga 30 April 2020, baik bagi perusahaan yang baru akan mendaftar maupun seluruh perusahaan yang telah menjadi klien PrivyID.
“Program Tanda Tangan #diRumahAja adalah upaya kami untuk membantu berputarnya roda perekonomian Indonesia yang tengah terimbas wabah COVID-19, juga sebagai proteksi bagi keselamatan kita semua untuk tidak menandatangani dokumen kertas,” ujar Marshall.
Sebab, penelitian dari National Institutes of Health USA menyatakan virus Corona dapat bertahan hingga 24 jam di permukaan benda mati berbahan kertas. Tak hanya itu, pertemuan tatap muka untuk bertukar dokumen juga akan menambah risiko penyebaran virus.
“Negara selama ini telah banyak membantu kami, sejak awal didirikan hingga hari ini kami telah menerima permodalan dari MDI Ventures dan Mandiri Capital Indonesia yang merupakan perusahaan anak BUMN, ini saatnya kami membalas budi untuk Ibu Pertiwi,” ungkapnya.
Perusahaan modal ventura yang dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom), MDI Ventures, ikut menyatakan dukungannya terhadap program PrivyID ini. “Melalui program Tanda Tangan #diRumahAja, kami optimistis bisa membantu pemerintah dalam menekan dampak ekonomi akibat pandemi COVID19. Perusahaan tidak perlu takut akan produktivitas yang menurun, karena pengelolaan dan administrasi dokumen bisnis dapat dilakukan di mana saja dengan berbagai device.” kata Sandhy Widyasthana COO & Portfolio Director MDI Ventures.