POCO F3 5G Membuat Semakin Banyak Konsumen Bisa Merasakan Pengalaman dan Sensasi Ponsel Flagship
JAKARTA – Dibanderol Rp5 juta-Rp5,5 juta, POCO F3 5G menawarkan apa yang disebut “pengalaman ponsel flagship” kepada pengguna mereka. Mengapa hal itu penting?
Jika Anda sudah terbiasa memakai ponsel flagship, maka akan sulit untuk turun kelas. Misalnya turun ke perangkat mid-end, lebih-lebih ke entry level. Mengapa? Sebab, rasanya akan sangat berbeda.
Jika sudah terbiasa melakukan segala sesuatunya serbacepat, serbanyaman, dan serbabagus, tentu akan enggan untuk turun kelas.
Itulah sebabnya mengapa konsumen rela membayar lebih mahal. Rela merogoh kocek belasan hingga puluhan juta rupiah. Karena mereka ingin mendapatkan ini: eksperiens ala ponsel flagship. Ketika mereka mendapat fitur dan komponen terbaik di semua lini.
Sesuai namanya, ponsel flagship dapat di artikan sebagai produk unggulan. Karena di dalamnya dibenamkan teknologi terbaru, fitur-fitur premium, prosesor terbaik, kamera berkualitas, desain indah, dan sebagainya. Itulah mengapa harga ponsel flagship biasanya cukup mahal.
Ketika menggunakan ponsel flagship, pengguna akan mendapatkan peace of mind atau ketenangan pikiran. Artinya ketika digunakan untuk berfoto, hasilnya sangat bagus. Ketika dilihat dan digenggam, desainnya terasa cantik dan elegan. Ketika diajak ngegame, prosesornya sangat cepat dan bahkan terbaik di kelasnya.
POCO F3 5G Mendemokratisasi Pengalaman Ponsel Flagship
Kelengkapan POCO F3 5G. Foto-foto: Sindonews/danang arradian
POCO F3 5G mengusung chipset Qualcomm Snapdragon 870 dengan arsitektur 7 nanometer serta kecepatan pacu 3,2GHz.
Karena banderol yang mahal itu, tidak semua pernah atau bisa mendapat pengalaman ponsel flagship. Nah, apa yang dilakukan POCO F3 5G yang mengusung label “flagship killer” adalah membawa ekperiens flagship itu di rentang harga mid-end.
Sindonews yang selama ini terbiasa memakai ponsel flagship, sama sekali tidak merasakan penurunan ”pengalaman flagship” saat memakai POCO F3 5G. Eksperiens yang di dapat, benar-benar seperti menggunakan ponsel dengan banderol dua digit.
Dalam hal performa, misalnya, terasa sekali POCO F3 5G sangat cekatan dan taktis. Untuk membuka dan menutup aplikasi hingga melakukan multi tasking. Kombinasi chipset Qualcomm Snapdragon 870, GPU Adreno 650, RAM 8 GB LPDDR5, serta UFS 3.1 256 GB sangat ciamik.
Sindonews rutin memainkan game PUBG Mobile dan Call of Duty Mobile dan mendapatkan penyetelan ”rata kanan”.Untuk pengalaman menonton juga tidak kalah nyaman lewat layar Dynamic AMOLED dengan kecerahan mencapai 1.300 nits. Tentu saja, layar AMOLED adalah fitur wajib yang harus dimiliki ponsel flagship.
Layar 6,67” dengan resolusi FHD+ dan HDR10+ adalah spesifikasi terbaik. Tidak berlebihan. Touch sampling rate hingga 360Hz adalah bonus yang membuat sentuhan dilayar lebih detil.
“Standar” yang sedikit diturunkan dalam pengalaman ala flagship ada di kamera. Ketika ponsel flagship biasanya mengusung kamera 64 MP hingga 108 MP, maka kamera utama POCO F3 5G masih memakai 48 MP (f/1.7,9), dengan tambahan kamera ultra-wide 8 MP (f/2.2, 119 derajat), serta kamera telemacro 5 MP (f/2.4, 50mm) yang bisa memotret dari jarak 3 cm-7cm.
Tapi ini memang disesuaikan dengan karakter pengguna POCO yang rela menukar kualitas kamera dengan kecepatan prosesor. Dan menurut Sindonews, kualitas kameranya cukup baik. Bahkan, hanya terpaut tipis bedanya dengan Redmi Note 10 Pro.
Pengalaman flagship lain di POCO F3 5G datang dari desain. Ketika dipandingkan, sensasi premiumnya serupa dengan Xiaomi Mi 11 yang 2x lebih mahal. Pengalaman flagship adalah perhatian besar terhadap hal-hal kecil, dan POCO F3 5G memberikan hal tersebut.
POCO F3 5G juga cantik sekali dilihat. Terutama dengan warna Arctic White yangelegandan mencuri perhatian. Desainnya juga stylish, tipis (7,8 mm), dengan berat hanya 196 gram.
Fitur yang sedikit dipangkas adalah sensor sidik jari di dalam layar. Pengguna POCO F3 5G harus tetap mengakses sensor sidik jari di tombol power di sisi samping. Tapi ini tidak masalah. Karena menurut Sindonews sensor sidik jari di layar bukan fitur yang mandatory atau wajib.
Kesimpulannya, dengan banderol Rp5 jutaan, pengguna POCO F3 5G akan merasakan benar sensasi menggunakan ponsel flagship yang serbanyaman.
Disinilah keunggulan POCO. Mereka sangat hati-hati dalam merancang spesifikasi di ponsel mereka dengan cara memangkas fitur yang dianggap tidak dibutuhkan oleh pengguna. Lalu, menambah fitur yang dianggap penting (chip/System on Chip). Sehingga, harganya menjadi sangat terjangkau dan bahkan membuat kompetitornya terasa “mahal”. Tentu saja, membuat lebih banyak orang merasakan sensasi dan pengalaman memiliki ponsel flagship.