Petinggi Huawei Sebut Masih Berdiskusi dengan Inggris Soal 5G
LONDON – Huawei buka suara terkait kabar yang menyebutkan Inggris tidak akan lagi memakai teknologi 5G mereka di negara tersebut.
Perusahaan asal China itu menegaskan masih membuka ruang diiskusi dengan pemerintah Inggris terkait penggunaan teknologinya
Vice President Huawei, Victor Zhang, menyatakan akan mengambil berbagai langkah dalam mengatasi pembatasan yang diusulkan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).
“Saat ini kami bekerjasama secara dekat bersama-sama dengan para pelanggan kami mengambil langkah-langkah dalam mengatasi batasan yang diusulkan oleh Amerika Serikat, sehingga Inggris bisa menjaga posisi kepemimpinannya saat ini dalam penerapan teknologi 5G,” ujar Zhang dalam sebuah pernyataan, Kamis (9/7/2020).
Ia menilai masih terlalu dini untuk menyatakan dampak dari pembatasan tersebut. Zhang menganggap hal tersebut tidak ada kaitannya dengan keamanan, tapi lebih pada soal posisi pasar.
Dia menegaskan semua produk serta solusi Huawei menggunakan teknologi dan komponen-komponen yang telah diawasi ketat oleh pemerintah Inggris.
“Teknologi kami telah digunakan secara luas dalam jaringan 5G di seluruh negeri dan telah membantu masyarakat di sana untuk tetap terhubung selama penerapan lockdown di sana,” tuturnya.
Sebelumnya, media setempat mengabarkan bahwa Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, akan mulai menghilangkan penggunaan teknologi Huawei di jaringan 5G Inggris.
Pemerintah Inggris dilaporkan sedang menyusun proposal untuk berhenti memasang peralatan teknologi baru jaringan 5G dari Huawei dalam waktu enam bulan ke depan.
Selain itu, Inggris juga akan mempercepat penghapusan teknologi Huawei yang sudah ada.