Pengamat: Praktik Satu IMEI Banyak Perangkat Sangat Dimungkinkan
JAKARTA – Pengamat gadget Herry SW, mengatakan, normalnya nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI) tidak akan sama. Namun dalam kondisi tertentu yang tidak sesuai standar baku, bukan mustahil terjadi nomor IMEI sama.
Menurut Herry, cara pemberian nomor IMEI sebenarnya tidak boleh asal-asalan. Ada alokasi penomoran yang diatur oleh GSMA (GSM Association).
Tapi bukan mustahil jika ada produsen kelas teri yang sembarangan dalam memberkan nomor IMEI. Itulah yang membuat sekitar 10-12 tahun lalu, agak sering terjadi ada ponsel merek tak populer yang nomor IMEI-nya ternyata dianggap sama dengan nomor IMEI ponsel, misalnya, Nokia.
“Kemungkinan kedua, karena alasan tertentu, ada pihak yang sengaja mengubah nomor IMEI ponsel lama. Tindakan ini sebenarnya ilegal,” kata Herry saat dihubungi SINDOnews melalui pesan singkat, Senin (8/6/2020).
Selain itu, nomor IMEI ganda tidak memberikan keuntungan bagi produsen ponsel. Melainkan nomor IMEI ganda justru merugikan produsen maupun konsumen.
Sebab nomor IMEI biasanya dijadikan patokan untuk mengecek status garansi. Lebih lanjut, kata Herry, bayangkan jika nomor IMEI yang sama dipakai di banyak ponsel. Ponsel yang baru dibeli satu bulan lalu bisa-bisa dinyatakan garansinya sudah habis karena ponsel lain dengan IMEI yang sama sudah aktif sejak 13 bulan lalu.
“Hal lain, di negara tertentu, nomor IMEI bermanfaat untuk mengajukan pemblokiran bila ponsel hilang atau dicuri. Nah, kalau banyak nomor IMEI kembar, sistem blokir bakal kacau dong,” tandasnya.