Peneliti Temukan Lubang Hitam Mini Jenis Baru
Benda angkasa ini ditemukan ketika para astronom membuat sensus lubang hitam. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Sciece, Kamis (28/10) pekan lalu.
“Temuan ini memberi petunjuk bahwa ada kerumunan lain di luar sana yang belum pernah kami selidiki ketika mencari lubang hitam,” jelas Todd Thompson, penulis studi utama dan profesor astronomi di Universita The Ohio State
Lubang hitam bisa terbentuk setelah bintang mati, meluruh, dan meledak. Hal ini membuat pusaran gravitasi yang sangat kuat. Daya tarik yang kuat ini membuat tak ada benda apapun tersedot dan sulit keluar, bahkan cahaya sekalipun. Biasanya lubang hitam bisa ditemukan di pusat galaksi dan berfungsi sebagai tenaga yang sangat besar.
Tapi, tak semua bintang mati lantas menjadi lubang hitam. Beberapa bintang mati, meluruh, dan membentuk bintang neutron, yang sangat kecil dan padat.
Kedua cara matinya bintang penting untuk agar para astronom bisa mempelajari soal evolusi bintang dan pembentukan lubang hitam.
Tapi jika peneliti hanya fokus mengamati lubang hitam supermasif dan bintang neutron, mereka akan kehilangan gambaran besar soal ini. Hal ini sama seperti melakukan sensus yang hanya memilih orang dengan tinggi tertentu.
“Orang berusaha memahami ledakan supernova, bagaimana lubang hitam super masif meledak, bagaimana elemen terbentuk pada bintang supermasif,” jelas Thompson.
“Jadi kalau kita bisa membuka populasi lubang hitam baru, ini akan memberi lebih banyak informasi soal ledakan bintang. Ledakan mana yang menimbulkan lubang hitam, ledakan mana yang menimbulkan bintang neuron. Ini akan membuka wilayah studi baru.”
Massa lubang hitam biasanya 5 hingga 15 kali lebih besar dari matahari. Sementara bintang neutron hanya 2 kali massa matahari. Jika massanya lebih dari 2,5 kali, maka ia akan meluruh dan menjadi lubang hitam. Lubang hitam terkecil yang sudah tercatat saat ini memiliki massa 3,3 dan 3,8 kali massa matahari.