Note-Sala-Bim, Mencoba Kemampuan Tongkat Sihir Galaxy Note20!
JAKARTA – Menggunakan S Pen di Galaxy Note20 membuat saya seperti Harry Potter yang sedang mengayunkan tongkat sihir. Bedanya, saya tidak perlu merapal mantra seperti ”Wingardium Leviosa”. Cukup mengayun-ayunkan S Pen untuk menjalankan perintah yang saya mau. Antara sihir dan teknologi, sama-sama menakjubkan.
Saya pernah bercanda seperti ini dengan seorang teman ketika ditanya apa beda pengguna Samsung Galaxy S dan Samsung Galaxy Note.
Pengguna Galaxy S, jawab saya, ketika menyalakan ponsel yang dibuka pertama adalah kamera.
S Pen menggunakan Bluetooth Low Energy (BLE) dengan baterai lithium titanate yang otomatis terisi ketika tidak dipakai. Foto-foto: Sindonews/danang arradian
Sedangkan pengguna Galaxy Note, sebelum memasukkan password dan membuka kamera, mereka sudah mengeluarkan S Pen terlebih dulu. Itu lah gambaran betapa pentingnya S Pen bagi pengguna Galaxy Note. Teman saya pun tertawa mendengar jawaban itu.
Di Note20 Ultra, Samsung sendiri memberikan banyak sekali upgrade untuk S Pen. Butuh waktu seharian bagi saya untuk mencoba macam-macam fitur barunya. Begitu banyaknya, rasanya sulit untuk bisa terpakai semua.
Karena itu, saya hanya memaparkan beberapa fitur baru yang mungkin akan sering digunakan/relevan dalam keseharian saya.
Pertama, pengguna Note lama pasti akan merasakan perbedaan latensi 9 milidetik di Galaxy Note20 dengan 42 milidetik di Galaxy Note10. Interaksi jemari, S Pen, dan permukaan layar Note20 terasa semakin padu. Kegiatan menulis, mencatat, menggambar, memberikan catatan, menjadi sangat responsif dan sangat presisi.
Dengan penyetingan layar 120 Hz Infinity-O, response rate (waktu respon) 9 milidetik di S Pen adalah penga laman menulis paling mendekati kenyataan yang ada saat ini di perangkat mobile.
Rasanya benar-benar seperti menulis di kertas. Dan bahkan membuat saya sering lupa sedang menulis di atas permukaan layar.
S Pen memiliki diameter pen tip hanya 0.7 mm, sehingga rasanya seperti menulis di pena biasa. Sudah dibekali pula IP68 yang tahan air.
Dampaknya, saya jadi lebih sering mengeluarkan S Pen untuk menulis atau mencatat. Saat senggang pun iseng saya manfaatkan untuk menggambar. Dengan S Pen yang ada saat ini, pengguna Note akan lebih semangat untuk menggoreskan pena digital itu.
Fitur kedua dan sangat saya sukai adalah beberapa upgrade yang membuat kegiatan menulis jadi lebih mudah. Fitur auto straighten ternyata cukup sering saya manfaatkan. Gunanya untuk meluruskan tulisan tangan yang miring.
Selain itu, saya juga suka sekali bagaimana S Pen bisa mengubah tulisan tangan menjadi teks. Perbaikan software handwriting recognition milik Samsung cukup drastis. Karena bisa mengenali bahasa Indonesia. Jika memang tulisan saya tidak dikenali, artinya sudah terlalu buruk.
Akurasi untuk mengubah tulisan tangan ke teks biasa sangat baik dan akurat.Sensitivitas tekanan S Pen di Note20 mencapai 4.096 level tekanan, 3x lebih besar dibanding Note2 yang 1.024 level tekanan.
Ketika saya menulis pelan-pelan, 80 persen hasilnya akurat. Sisanya hanya koreksi di beberapa huruf saja. Saya juga bisa mengubah tulisan tangan menjadi teks. Lalu menyimpannya menjadi file PDF atau Word. Jelas ini fitur yang akan terus-menerus terpakai.
Yang ketiga, ini fitur favorit saya dengan S Pen. Yakni, screen write, dimana saya menorehkan catatan terhadap apapun yang saya konsumsi dari internet. Baik itu berita, gambar, meme, postingan Instagram, Pinterest, atau LinkedIn. Beberapa saya share sebagai Story di Instagram. Tapi, sebagian besar tersimpan sebagai catatan pribadi.
Nah, fitur yang membuat pengguna Note20 bisa memfungsikan S Pen layaknya tongkat sihir Harry Potter adalah Air Actions. Lagi-lagi, perintah yang bisa dilakukan dengan menggerakkan S Pen bukan hal baru. Namun, menjadi fitur yang terus menerus disempurnakan.
S Pen memiliki beragam fungsi yang “memaksa” penggunanya bergaya bak Harry Potter.
Jika menekan tombol S Pen selama beberapa detik akan mengaktifkan kamera, maka menekan tombol S Pen sambil menggerak-gerakkan tongkat layaknya Harry Potter bisa memerintahkan ponsel untuk melakukan fungsi tertentu.
Favorit saya adalah memerintahkan ponsel mengambil jepretan layar dengan menggerak-gerakan S Pen secara acak. Ini sering sekali saya lakukan dan menurut saya sangat berguna. Total ada 5 gerakan yang bisa dilakukan. Dan menariknya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya membuka aplikasi YouTube dengan menggerakkan S Pen ke kanan dan kiri.
Hanya saja, perintah itu tidak selalu berhasil. Tergantung dari mulusnya gerakan. Karenanya, saya sederhanakan jadi 3 gerakan yang paling sering saya pakai.
Selain menggerakkan S Pen secara acak untuk mengambil screen shot, gerakan “tongkat sihir” yang paling sering saya lakukan adalah kiri-kanan untuk mengaktifkan menu “Back” dan atas-bawah untuk kembali ke “Home”.
Pengguna Note20 bisa mengontrol ponselnya dari jarak jauh menggunakan S Pen.
Tentu melakukan ini secara terus menerus akan menarik perhatian orang-orang di sekitar. Terutama istri saya yang kemudian bertanya, ”apa yang sedang kamu lakukan?”. ”Tidak seperti ponselmu, Samsung saya punya tongkat sihir,” jawab saya santai.
”Wingardium Leviosa!,” teriak saya sambil menggerak-gerakkan S Pen ke arahnya. Istri saya tertawa melihat tingkah saya. SementaraNote20 melakukan screen shot inspirasi gambar motor kustom yang saya suka.Mungkin ini pertama kalinya saya menggabungkan “sihir” dengan teknologi.