Microsoft Akuisisi Pengembang Gim Activision Blizzard, Ini Kata Sony
JAKARTA – Pekan lalu, Microsoft mengumumkan akan membeli pengembang gim Activision Blizzard. Akuisisi bernilai sekitar 68,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1000 triliun. Setelah transaksi ditutup akan membuat Microsoft menjadi perusahaan game terbesar ketiga di dunia.
Microsoft akan membayar 95 dolar AS per lembar saham Activision Blizzard yang dibeli. Akuisisi ini akan mempercepat pertumbuhan bisnis game Microsoft di seluler, PC, konsol dan cloud.
Sony menanggapi akuisisi Microsoft atas Activision Blizzard dalam sebuah pernyataan kepada Wall Street Journal. Sony mengatakan pihaknya berharap Microsoft memastikan game Activision bersifat multiplatform.
Sementara itu, Activision mengatakan akan menghormati komitmen yang ada setelah akuisisi ditutup pada tahun 2023 dan tidak akan menghapus apa pun dari platform yang sudah tersedia seperti Minecraft.
Sejak Microsoft membeli Minecraft pada tahun 2014 seharga 2,5 miliar dolar Amerika, Microsoft telah mempertahankan versi untuk platform PlayStation, Nintendo, dan Apple yang telah dirilis. CEO Microsoft Gaming Phil Spencer juga telah mengatakan bahwa perusahaan tidak bermaksud untuk menarik komunitas dari platform Sony.
Dilansir Techspot, Jumat (21/1), masa depan game Activision dan Blizzard kemungkinan akan mirip dengan game Bethesda. Setelah Microsoft membeli Zenimax, ia mempertahankan eksklusivitas waktunya untuk Deahtloop dan Ghostwire: Tokyo.
Sesuai rencana pada tahun lalu, Quake remaster diluncurkan di PlayStation dan Bethesda masih mendukung Elder Scrolls Online versi PlayStation dengan konten dan DLC baru. Namun, game masa depan seperti Starfield dan The Elder Scrolls VI akan eksklusif untuk Xbox dan Windows.
Proyek Activision Blizzard sekarang untuk PlayStation termasuk game Call of Duty tahun ini dan tahun depan, yaitu Overwatch 2 dan Diablo IV. Game-game itu mungkin masih akan diluncurkan dengan versi PlayStation.