Khawatir Overheating, LG Indonesia Tawarkan Penggantian TV OLED Mereka
JAKARTA – PT LG Electronics Indonesia membuka layanan penggantian komponen power-board TV mereka secara cuma-cuma. Baik itu untuk komponen dan ongkos kerja. Khususnya untuk 18 model TV yang diproduksi mulai Februari 2016 hingga September 2019.
Mengapa? Karena menreka mengidentifikasi adanya kemungkinan terjadi masalah panas berlebihan (overheating) pada TV mereka.
Timbulnya masalah overheating dikarenakan adanya peningkatan pasokan arus listrik pada power-board, yang disebabkan oleh penurunan kinerja pada beberapa model tersebut dan komponennya.
Masalah overheating tersebut, menurut keterangan LG hanya timbul pada beberapa model saja. Juga, tidak menimbulkan bahaya terbakar.
Namun, perusahaan asal Korea Selatan itu memutuskan untuk menawarkan layanan penggantian komponen secara gratis. Alasannya sederhana, untuk menjaga kepuasan pelanggan mereka.
Masalah overheating ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Tapi juga di banyak negara. Selain Korea Selatan, juga di Eropa.
Berikut adalah tipe model yang berisiko mengalami overheating:
Tahun | Model |
2016 | OLED65E6, OLED65G6, OLED77G6 |
2017 | OLED65B7, OLED65C7, OLED65E7, OLED65G7, OLED65W7, OLED77G7, OLED77W7 |
2018 | OLED65G8, OLED65W8, OLED77C8, OLED77W8 |
2019 | OLED65W9, OLED77B9, OLED77C9, OLED77W9 |
Tapi, bagaimana caranya konsumen tahu apakah TV mereka termasuk yang harus diganti power-boardnya?
Caranya mudah. Pertama, cukup memeriksa model di menu pengaturan TV. Yakni masuk ke Home → Set up → Menu → General → About This TV→ TV Information.
Kedua, dengan memeriksa stiker di bagian belakang produk. Nah, jika memang TV konsumen terdampak, bisa langsung menghubungi call center LG Indonesia di 14010 untuk membuat janji temu.
Penggantian komponen pada sebuah produk adalah hal yang wajar. Di industri otomotif, proses ini disebut recall. Harus dilakukan karena jika tidak, bisa berdampak pada keamanan pengguna.
Di Korea, penggantian power board di 18 model TV OLED LG ini tidak disebut recall. Tidak pula diharuskan oleh pemerintah Korea. Tapi, LG secara sukarela melakukannya. Diperikakan ada 60 ribu TV yang terdampak.