Inilah Barisan Handphone Layar Lipat Keluaran 2019-2020
JAKARTA – Samsung telah merilis foldable phone, bahkan akan meluncurkan versi keduanya dalam waktu dekat. Sementara Motorola sudah bersiap dengan RAZR 2019 yang mau dirilis dalam hitungan hari di bulan November.
Ini mengindikasikan semakin jelas bahwa ponsel layar lipat adalah hal besar berikutnya di dunia ponsel pintar. Sehubungan tren baru ini, merujuk laporan situs Phone Arena, kami menjabarkan beberapa perangkat layar lipat yang sudah dan akan beredar di tahun 2019 dan 2020. Beberapa di antara sudah ada di pasaran dan yang lainnya masih sebatas render.
Royole FlexPai (2019)
Smartphone layar lipat ini adalah perangkat pertama yang tersedia secara komersial. Ponsel dirilis pada bulan Januari tahun ini dan lebih terlihar sebagai prototipe untuk menangkap posisi tempat pertama dalam perlombaan layar lipat daripada perangkat yang sebenarnya layak dibeli.
FlexPai berjalan dengan Snapdragon 855 dan panel AMOLED 7,8 inci, tapi itu merupakan perangkat glamor yang tidak dipoles baik di dalam maupun di luar. Handphone tidak melipat datar sebagai telepon, juga tidak berbaring datar seperti tablet.
Dibanderol dengan harga lebih dari Rp18,3 juta, Royole FlexPai mengklaim posisi pionir dari ponsel cerdas pertama yang dapat dilipat.
Samsung Galaxy Fold (2019)
Mengikuti perkembangan FlexPai, pada bulan April, Samsung merilis Galaxy Fold yang menampilkan layar utama 7,3 inci dan layar luar sekunder 4,6 inci, untuk pengalaman menyenangkan. Peluncurannya bisa jadi adalah hal paling berbahaya kedua dalam sejarah perusahaan.
Galaxy yang dapat dilipat adalah perangkat yang mengagumkan dengan lapisan tampilan yang bisa dikupas atau dilepas. Fatalnya lapisan yang bisa dikupas sebenarnya merupakan bagian penting dari tampilan. Temuan ini pun menyebabkan kegagalan massal di seluruh unit pertama.
Huawei Mate X (2019/2020)
Pemain utama lainnya di pasar ponsel lipat saat ini adalah Huawei. Pertama kali diumumkan pada bulan Februari 2019, handphone diatur untuk peluncuran bulan Juni.Peluncurannya molor lagi sehingga didorong keluar bulan September karena masalah Galaxy Fold. Kemudian ke bulan November untuk rilis khusus China, dengan tanggal rilis internasional belum diumumkan.
Tidak seperti Samsung, Mate X terlipat ke luar sehingga bagian layarnya saling berhadapan. Mate X adalah perangkat tipis nan ramping ditenagai Kirin 980 dan menawarkan penyimpanan internal 512 GB.
Meskipun kemungkinan minim Layanan Google, handphone dikabarkan tetap dijual Rp36,6 juta.
Microsoft Surface Duo (2019/2020)
Mungkin pengumuman kejutan terbesar tahun ini adalah Surface Duo. Ini adalah ponsel baru yang dikembangkan oleh Microsoft dan akan menjalankan OS Android.
Diumumkan pada acara Surface 2019, Surface Duo terdiri dari dua layar 5,6 inci. Desainnya terlihat ramping dan dipoles, dengan engsel 360 derajat yang memungkinkan Anda beralih antarmode dengan mudah.
Sayangnya, tidak banyak yang bisa dikatakan tentang perangkat. Microsoft mengumumkan perangkat setahun sebelum peluncuran dengan harapan pengembang perangkat lunak akan ikut menyediakan ekosistem yang layak pada waktu unit dirilis resmi.
Dengan Surface Duo, Microsoft akan menghadapi masalah lama menggunakan dua layar, bukan satu, yang mengganggu ponsel layar ganda pertama seperti Kyocera Echo dan ZTE Axon M. Apakah itu bisa berhasil, hanya waktu yang akan menjawabnya.
Samsung Galaxy Fold, Lagi (2019)
September ini, Samsung merilis Galaxy Fold yang baru dan lebih baik, kali ini menyelipkan bagian sensitif layar dan menambahkan tutup plastik ekstra untuk ukuran yang lebih baik. Semoga daya tahan yang ditingkatkan akan cukup untuk membuat unit tetap segar dalam penggunaan selama bertahun-tahun.
Dengan masalah-masalah yang menyertainya, Galaxy Fold akhirnya siap dikomersialkan. Dengan perangkat lunak yang bagus, Samsung memastikan transisi mulus dari dua layar, serta dukungan untuk tiga aplikasi yang berjalan berdampingan.
Tentu saja, handset masih memiliki kelemahan. seperti desain tebal, besar, dan tampilan luar sangat kecil. Belum lagi harganya yang mencapai Rp28,1 juta.
LG G8X ThinQ (2019)
Sangat kurang ambisius dan kurang eksperimental. Ini kesimpulan dari G8X yang dapat dilipat milik LG. Alih-alih tampilan yang dapat dilipat, LG menawarkan memilih untuk lampiran layar sekunder guna memberikan tawaran OLED 6,4 inci yang identik dengan panel pada perangkat utama.
Dua layar terhubung dengan engsel 360 derajat untuk berbagai mode tampilan. Lalu layar ganda dapat menjalankan dua aplikasi secara terpisah atau bersama-sama dalam mode khusus, dengan satu layar bertindak sebagai keyboard atau gamepad. G8X bisa dibilang perangkat layar ganda pertama dengan perangkat lunak dan kekuatan pemrosesan untuk memanfaatkan sepenuhnya layar tambahan.
Tanpa layar kedua, G8X adalah flagship seharga Rp18,2 juta. Ini adalah kekuatan terbesar dari ponsel layar LG. Perangkat memang tidak semenarik yang lain, tapi ini sempurna menjembatani kesenjangan antara teknologi saat ini dan besok.
Motorola Razr (2019/2020)
Rumor seputar handphone Motorola yang dapat dilipat telah beredar hampir selama setahun. Lalu baru ,kemarin perusahaan akhirnya mengambil berita buruk dari reboot baru legendaris Razr V3, yang akan dibuka untuk preorder pada 26 Desember sebagai eksklusif Verizon. Ponsel layar lipat versi Motorola ini memiliki keunggulan keakraban dengan desain ikon yang membangkitkan nostalgia. Ini juga merupakan lipatan paling ringkas yang pernah kita lihat.
Tetapi meskipun lebih murah daripada saingannya, yakni Rp21,1 juta, nilai uang itu masih terlalu harga mahal untuk perangkat yang tidak menawarkan fungsi ganda ponsel-plus-tablet dari layar lipat lainnya.
Ponsel ditenagai oleh Snapdragon 710 midrange, bukan 855 standar unggulan. Namun Motorola menunjukkan dapat membuat perangkat keras midrange bekerja, dan Razr 2019 adalah perangkat unik yang mendorong lipatan ke arah baru dan berpotensi lebih mudah didekati.
Rumor Samsung Galaxy Fold 2
Galaxy Fold masih baru diluncurkan. Tetapi Samsung tampaknya sudah bersiap untuk ponsel layar lipat berikutnya. Menurut sejumlah rumor dan laporan, Galaxy Fold generasi kedua itu memiliki bentuk clamshell, seperti Motorola Razr yang dapat dilipat.
Xiaomi Mi Fold
Xiaomi telah mengisyaratkan ponsel layar lipat yang sudah dikembangkan sejak Januari lalu. Tidak seperti setiap lipatan yang dirilis sejauh ini, Xiaomi siap untuk memiliki dua engsel, keduanya terlipat ke luar untuk membentuk smartphone. Layar tampaknya membungkus sisi-sisi dalam mode ponsel, sedangkan mode tablet lebih dekat dengan rasio aspek kuadrat daripada tablet lain.
Menurut desas-desus, ponsel akan dijual Rp14,1 juta. Ini setara dengan banyak flagship yang dijual hari ini.
Ponsel Lipat TCL
Penyebutan “terhormat” layak diberikan pada model prototipe TCL dengan desain akordeon yang unik. Dengan dua engsel yang terlipat ke arah berlawanan, telepon melipat ke strip tipis dan tebal, lalu mengembangkan perangkat menjadi berukuran penuh.
TCL belum menghasilkan prototipe yang berfungsi atau detail lainnya, tapi akan menarik untuk melihat ke arah mana desain bisa berjalan.
