Ini Alasan Teknologi Fast Charging Lebih Penting Daripada Baterai Besar
JAKARTA – Banyak konsumen yang berpandangan seperti ini: mencari ponsel dengan baterai besar dengan harapan bisa menemani aktivitas mereka seharian.
Tentu saja hal itu tidak salah. Logikanya, semakin besar mAh di dalam baterai, waktu penggunaan akan lebih lama. Seharusnya, bisa dipakai sepanjang hari.
Meski demikian, faktanya tidak selalu begitu. Sebab, untuk para heavy user, rasanya sulit ada ponsel yang akan bisa bertahan hingga seharian dipakai seberapapun besar baterainya.
Mengapa? Karena para heavy user ini akan benar-benar mengutilisasi fitur di dalam ponsel mereka. Mulai dari mengedit video, scrolling media sosial, streaming berjam-jam, hingga memainkan game-game berat yang dalam waktu singkat akan menghabiskan daya baterai.
Lalu, bagaimana solusinya? Mudah. Bukan baterainya yang diperbesar, tapi waktu chargingnya yang dipersingkat.
Ini yang dilakukan di POCO X3 GT 5G, yang menggunakan Fast Charging 67W di baterai 5000mAh high density-nya. Teknologi pengisian daya supercepat 67W ini yang tertinggi sekaligus tercepat saat ini di Indonesia. Sebelumnya, hanya ditemukan di ponsel premium dan mahal.
Tapi, POCO Indonesia mampu membawa teknologi Fast Charging 67W ke level harga Rp4 jutaan lewat smartphone “Go Turbo” POCO X3 GT 5G.
Apa dampaknya? Besar sekali. Pengguna hanya butuh waktu sekitar 42 menit untuk mengisi daya dari 0-100 persen. Sangat cepat. Colok ke charger, silahkan sarapan, baterai sudah 100 persen dan siap diajak beraktivitas.Di sore hari, ketika daya baterai sudah digunakan hingga 20 persen, silahkan charge lagi tak sampai 30 menit sudah hampir penuh.
Kecepatan mengisi daya ini membuat baterai bukan lagi isu. Apalagi, jika kita dihadapkan pada kondisi harus mengisi baterai dengan cepat, misalnya sedang berada di perjalanan.
Teknologi ini penting untuk mereka yang banyak bekerja di luar ruangan (outdoor), untuk gamer yang hobi ngegam, untuk content creator yang aktif sekali dengan ponselnya, untuk para traveler, dan masih banyak lagi.
Dan rasanya tren kedepan akan seperti itu. Konsumen tidak lagi bertanya berapa besar daya baterainya, tapi seberapa cepat mengisi baterainya?