Huawei Patenkan Dua Smartphone dengan Kamera di Bawah Layar
SHENZHEN – Raksasa manufaktur China, Huawei, telah menjadi pusat berbagai kontroversi karena menjadi sasaran tembak Pemerintah AS tahun ini.
Namun ini tidak menghalangi perusahaan untuk memperkenalkan smartphone canggih terbaru. Misalnya, seri Huawei P40 dirilis di dan di luar China pada awal 2020 tanpa Google Mobile Services. Seri Mate 40 juga akan tiba akhir tahun ini.
Perusahaan pun sedang mengembangkan model baru dengan desain futuristik. Huawei tidak tampak seperti perusahaan yang sedang menghadapi banyak larangan dari AS.
Laporan terbaru menunjukkan Huawei tampaknya bekerja pada smartphone tanpa bingkai. Perangkat ini dilengkapi tampilan yang sangat bulat dan kamera di bawah layar. Ini terbukti dari dua aplikasi paten yang sekarang mendapat persetujuan CNIPA.
Kedua paten diajukan oleh Huawei Technologies ke CNIPA (Kantor Properti Intelektual Nasional China) pada 28 Oktober 2019. Kedua paten diterbitkan pada 2 Juni 2020 dan masing-masing, termasuk 7 gambar produk dari smartphone Huawei yang tidak diumumkan. Pada dasarnya, kedua paten sama -hanya sistem kamera belakang yang berbeda menurut model.
Smartphone ini adalah perangkat yang terlihat sangat futuristik. Dilansir dari laman GSM Arena, gambar produk menunjukkan ponsel Huawei layar penuh. Layar memanjang sangat jauh ke samping -lebih jauh dari tampilan air terjun saat ini pada seri Mate 30.
Juga tidak ada tombol fisik di sisi perangkat. Hanya tombol on/off yang ditempatkan di atas. Untuk tombol volume, Huawei telah lama menggunakan prinsip bahwa ini dapat dipanggil secara virtual melalui sidebar. Bagian bawah perangkat menawarkan ruang untuk koneksi USB Type-C.
Kamera depan sama sekali tidak terlihat dengan smartphone Huawei yang baru. Tidak ada sistem kamera punch-hole, seperti yang kita lihat dengan model top terbaru dari perusahaan.
Melihat bagian atas perangkat, sepertinya tidak ada sistem kamera pop-up. Kemungkinan besar, smartphone yang dipatenkan memiliki kamera di bawah layar.
Beberapa produsen telah menunjukkan telepon prototipe dengan kamera di bawah layar, misalnya Oppo dan Xiaomi. Namun, teknologi ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjadi cukup baik untuk sebuah smartphone.
Sejauh ini, kedua paten itu sama. Keduanya menunjukkan desain layar penuh dengan kamera di bawah layar. Hanya sistem kamera belakang yang berbeda satu sama lain.