Huawei ‘Dicekal’ di AS dan Eropa, Sony-Samsung Berebut Pasar 5G
SEOUL – Dengan dibloknya perusahaan asal China, Huawei Technologies, di Amerika Serikat (AS) dan Eropa menyusul adanya keprihatinan keamanan nasional, perusahaan telekomunikasi global lain kini berupaya merebut pasar jaringan 5G.
Namun, para ahli mengatakan persaingan untuk mendapatkan pasar 5G yang terpaksa dilepas Huawei itu tidak mudah. Sejumlah perusahaan seperti Samsung, Nokia dan Ericsson pun disebut-sebut mulai mengincar pasar tersebut. Nokia dan Ericsson bahkan diklaim memiliki kapasitas memadai untuk memenuhi kebutuhan pasar 5G Eropa.
“Berdasarkan kebijakan Pemerintah Inggris belakangan ini, perusahaan telekomunikasi hanya dapat menggunakan teknologi Huawei dalam menunjang infrastruktur 5G dengan angka terbatas. Kasarnya, pangsa pasar Huawei tidak akan meluas,” kata Choi Nam-kon dari Yuanta Securities, dikutip Korea Times.
Nam-kon menambahkan, di Eropa, pangsa pasar Huawei di perusahaan telekomunikasi BT Group, misalnya, hanya 2/3. Lebih kecil dari itu, pangsa pasar Nokia di BT mencapai 1/3. Untuk Vodafone, pangsa pasar Huawei hanya mencapai 1/3, sedangkan Ericsson 2/3. Jika teknologi yang diusung Huawei sepenuhnya dicabut dari Inggris pada 2027, Ericsson diprediksi diuntungkan dari berbagai sisi.
Berdasarkan data firma riset Dell’Oro Group, Ericsson merupakan perusahaan dengan pangsa pasar terbesar kedua di dunia pada 2019 untuk teknologi 5G, yakni 24,6%. Ericsson berada di belakang Huawei yang menguasai pangsa pasar 35,7%. Nokia hanya mendapatkan pangsa pasar 15,8%.Dengan didepaknya Huawei dari AS dan sebagian negara Eropa, Samsung memiliki kesempatan untuk mengambil alih pangsa pasar teknologi 5G. Maklum, sejumlah pemerintah di negara-negara Eropa dan AS kini berupaya menumbuhkan persaingan dengan memangkas harga pasar demi menarik perusahaan asing agar dampak Huawei tidak negatif.
Pemerintah Inggris bahkan memberikan tawaran khusus kepada perusahaan Jepang, NEC dan Fujitsu, untuk membantu membangun jaringan 5G. Inggris telah mengirimkan delegasi untuk melakukan pertemuan dengan pejabat Tokyo pada 16 Juli lalu atau dua hari setelah teknologi 5G Huawei dicabut di Inggris.
Pangsa pasar jaringan 5G NEC dan Fujitsu di dunia hanya 1%, bahkan di bawah itu. Namun, Inggris meyakini NEC dan Fujitsu memiliki kemampuan memadai. Mereka pun menawarkan biaya yang lebih murah kepada kedua perusahaan Jepang tersebut agar mau membangun jaringan 5G di Inggris.
Ketika mengumumkan pendepakan Huawei, Menteri Budaya, Olahraga, Media, dan Digital Inggris Oliver Dowden mengatakan, keputusan itu akan mengakibatkan penundaan proyek 5G hingga tiga tahun dan biaya hingga dua miliar poundsterling. Namun, Inggris siap menambalnya demi terbangunnya jaringan yang lebih cepat.
Memasuki pasar Inggris merupakan langkah penting yang harus diambil Samsung. Bagaimanapun, Inggris dapat menjadi jembatan penghubung pemasaran teknologi terbaru Samsung di kawasan Eropa. Baru-baru ini Samsung pergi ke Inggris dan mengaku percaya diri dapat memasok kebutuhan jaringan 5G di Inggris.
Institut Penelitian Telekomunikasi dan Elektronik menyatakan pasar global jaringan 5G akan tumbuh hingga USD37,8 miliar tahun ini.