Foldable Phone Tidak Akan Pernah Populer Tanpa Penurunan Harga
JAKARTA – Strategy Analytics baru saja merilis laporan yang menjelaskan perangkat layar lipat atau foldable phone merupakan model yang telah lama ditunggu di pasar ponsel cerdas. Pabrikan utama pun sudah mulai menggarap pasar ponsel layar lipat.
Namun penting dicatat, penerimaan perangkat layar dilipat di pasar akan tergantung pada sejauh mana hambatan saat handphone dipasarkan. Studi ini menemukan bahwa harga perangkat saat ini adalah salah satu hambatan besar mempopulerkan foldable phone.
Laman Giz China menyebutkan, laporan ini membagikan beberapa gagasan penting bagi industri. Di antaranya, bagi sebagian besar konsumen di Inggris dan AS, gagasan memiliki smartphone yang lebih besar, portabel, layar besar sangat berharga.
Namun, kesediaan untuk membayar perangkat yang dapat dilipat tidak sesuai dengan keinginan untuk membeli perangkat tersebut. Produsen harus memahami bahwa setelah harga turun, penjualan diprediksi akan cenderung meningkat.
Penerimaan konsumen terhadap ukuran layar smartphone tradisional terus meningkat. Yang jelas mereka juga ingin menggunakannya dengan satu tangan. Dalam hal ini, perangkat yang dapat dilipat memiliki layar yang lebih besar ketika dibuka. Dengan demikian, pengguna harus memasukkan teks dengan kedua tangan.
Casing yang digunakan sepenuhnya diperagakan untuk memungkinkan konsumen memahami dan menghargai potensi dari perangkat yang dapat dilipat. Meskipun fokus mereka tampaknya pada promosi ‘dua perangkat bersama’, lebih baik menyediakan video untuk menjelaskan kelebihannya. Mengidentifikasi dan mempromosikan cara penggunaan baru yang bermakna sangat penting untuk keberhasilan ponsel di pasar.
Menurut Strategy Analytics, lantaran multitasking akan terlihat sebagai titik penjualan inti untuk ponsel yang dapat dilipat, maka sangat penting pelaksanaannya disederhanakan dan intuitif. “Data kami menunjukkan ada banyak ketidakpastian yang datang dengan kepemilikan ponsel yang dapat dilipat, yang sebagian besar berasal dari masalah daya tahan dan ukuran, di samping kekhawatiran tentang penggunaan yang meningkat,” kata perwakilan Strategy Analytics seperti dilansir Giz China.
‘Tetapi data kami juga menunjukkan bahwa ketika konsumen dapat menggunakan telepon yang bisa dilipat, ada keraguan dan kepedulian yang berkurang tentang konsep tersebut. Ini berarti bahwa pengalaman di dalam toko mungkin lebih penting daripada sebelumnya dalam mendorong kesadaran, kemampuan, dan kasus penggunaan potensial,” kata mereka lagi.
Strategy Analytics juga menambahkan, pertanyaan besarnya adalah apakah nilai yang dirasakan akan lebih besar daripada harganya yang mahal. Dan hal ini direspons konsumen dengan jawaban “tidak”.
Jadi dapat disimpulkan, jika harga smartphone layar lipat belum juga turun, maka perangkat ini tidak akan lepas landas di industri seperti halnya handphone lainnya.