Daya Beli Lesu, Sanken Optimis Tumbuh 20% Hingga Akhir Tahun
JAKARTA – Banyak beredar informasi yang menyebutkan bahwa perekonomian Tanah Air sedang tidak baik-baik saja. Hal ini dibuktikan dengan sepinya pengunjung di sejumlah mal di Jakarta.
Pasalnya, kelesuan ekonomi juga berimbas pada berkurangnya daya beli masyarakat, khususnya produk-produk elektronik. Imbas serupa juga dirasakan oleh produsen elektronik Sanken. Meski tidak mengalami penurunan, tetapi penjualan produk mereka relatif sulit.
Teddy Tjan, Marketing Director Sanken mengatakan, penurunan daya beli masyarakat tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di beberapa daerah lainnya. “Selain kompetisi yang semakin sengit, kemampuan daya beli
Kendati demikian, Teddy tetap optimis pasar elektronik di Indonesia masih memiliki potensi yang besar. Perusahaan yang sejak 1997 bernaung di Indonesia ini, menargetkan penjualannya tumbuh hingga 20% dibanding tahun lalu. “Kalau angkanya saya belum bisa share. Tapi kami optimis tumbuh,” jelasnya.
Untuk bisa bertahan dari tekanan, Sanken terus mengeluarkan produk-produk inovatif. Yang terbaru, perusahaan mengeluarkan dua produk televisi pintar berukuran 40 inci dan 32 inci, dengan fitur-fitur mutakhir.
Sanken memang memproduksi beragam produk elektronik. Produk yang paling populer, lanjut Teddy, adalah water dispenser. “Kalau smart tv mungkin berkontribusi 10% dari total penjualan Sanken,” imbuhnya.
Foto: Teddy Tjan, Marketing Director Sanken mengatakan, penurunan daya beli masyarakat tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di beberapa daerah lainnya.