China Naikkan Target Penjualan Mobil Listrik Pada 2025
NAGALIGA — China terus mendongkrak penjualan mobil listrik yang tentunya disertai dengan teknologi energi terbarukan. Langkah ini untuk mengurangi polusi udara di kota-kota besar di China.
Mengutip Nikkei.com, Selasa (3/12), China mengerek target penjualan mobil dengan energi terbarukan pada 2025 menjadi 25 persen, atau naik lima persen dari target sebelumnya. Pada 2017 China pernah menargetkan penjualan mobil ramah lingkungan pada 2025 mencapai 20 persen dari penjualan mobil China.
Kendaraan energi baru di China termasuk konsep plug-in hybrid, mobil murni listrik, dan mobil berbahan bakar sel hidrogen.
Hal tersebut menurut pemerintah setempat mengkhawatirkan sebab target negara itu memerangi polusi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak impor.Sementara itu, pemerintah ‘memecut’ produsen lewat target sebab ada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan pada sektor otomotif, dilansir Businesstimes.com, Selasa (3/12).
Penjualan mobil listrik di China terpantau melorot selama empat bulan berturut-turut setelah pemerintah mengurangi subsidi.
Pada Oktober penjualan mobil ramah lingkungan, termasuk mobil bertenaga listrik turun 45,6 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu China menjual 28,1 juta unit mobil, sedangkan 1,3 juta unitnya mobil energi terbarukan.
China sebelumnya juga sempat merancang peta jalan industri otomotif yang isinya mengenai target penjualan mobil listrik mencapai 60 persen dari total keseluruhan pada 2035.
“Permintaan untuk kendaraan energi baru dapat pulih selama dua tahun ke depan dan target 2025 yang ditetapkan dalam kebijakan tampaknya masuk akal,” kata Cui Dongshu, Sekretaris Jenderal Asosiasi mobil China.
Proposal rencana Kementerian Industri dan Teknologi Informasi terhadap mobil listrik yang diumumkan 2017, menjelaskan China akan terus mengembangkan mobil bertenaga listrik berbasis baterai, dan meningkatkan infrastruktur untuk kendaraan sel bahan bakar hidrogen serta kendaraan sejenisnya.