Bos Signal Tegaskan Aplikasinya tidak akan Menggantikan WhatsApp
Bos Signal, Brian Acton, akhirnya membuka suara dan menjelaskan bahwa kehadiran Signal tidak akan menggantikan WhatsApp.
Acton saat ini menjabat sebagai Executive Chairman Signal Founsation, lembaga yang membantu pengembangan aplikasi Signal. Jika tidak tahu, Acton merupakan orang yang membuat WhatsApp.
Pada 2014, Acton kemudian menjual WhatsApp kepada Facebook. Harganya tidak main-main, saat itu saja sudah dibanderol USD22 miliar.
Signal merupakan aplikasi kirim pesan yang mengalami kenaikan jumlah pengguna dalam beberapa hari terakhir, setelah direkomendasikan oleh pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk, melalui akun Twitter pribadinya.
Signal dan penantang lainnya, Telegram, mengancam kepopuleran WhatsApp, setelah aplikasi di bawah naungan Facebook itu mengeluarkan aturan privasi baru yang kontroversi.
Meski demikian, melansir dari Business Insider, Jumat (15/1/2021),Acton mengatakan bahwa Signal dan WhatsApp memiliki tujuan yang berbeda, sehingga ia berpendapat Signal tidak akan menggantikan WhatsApp
Maksud Acton lebih ke arah tidak mau mengikuti apa yang telah WhatsApp lakukan saat ini. Sebab, pengguna Signal telah menaruh harapan besar terkait privasi dan keamanan data.
“Keinginanku adalah memberikan pilihan kepada orang-orang. Jadi, bukan karena ingin memenangkan persaingan,” jelasnya.