Berkapasitas 1,2 Miliar IMEI, ATSI Pastikan CEIR Masih Bisa Tambah Kapasitas
JAKARTA – Belakangan santer terdengar kabar bahwa mesin Centralized Equipment Identity Register (CEIR) sebagai pusat pengolahan informasi International Mobile Equipment Identity (IMEI) penuh.
Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O. Baasir, menjelaskan, alat tersebut memiliki kapasitas 1,2 miliar data IMEI.
Saat ditanya apakah kapasitas tersebut bisa ditambah, Marwan menyatakan bahwa alat tersebut bisa diperluas kapasitasnya.
“Bisa (tambah kapasitas),” ujarnya kepada SINDOnews melalui pesan singkat, Selasa (13/10/2020).
Hingga saat ini, kata Marwan, CEIR masih ada di pihaknya dan nantinya akan diserahkan ke pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“Masih di ATSI dan akan segera diserahkan ke Kominfo dan Kemenperin dalam waktu dua minggu ke depan,” tutur Marwan
Sebelumnya, para vendor ponsel menjerit karena beberapa perangkat ponsel yang beredar di pasaran terblokir dan tak mendapatkan layanan selular.
Tak hanya itu, sejak 15 September 2020, semua TPP tidak bisa masuk ke sistem CEIR sebagai pusat pengolahan IMEI.Kondisi ini sangat berdampak terhadap kelangsungan industri ponsel. Kami bisa terkena resesi lebih cepat jika sistem ini tidak cepat diperbaiki. Padahal ponsel kami resmi. Semestinya tidak terblokir,” ungkap CEO Mito Mobile, Hansen, dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Jika persoalan ini terus berlanjut dan tak kunjung ada solusi cepat, kata Hansen, pihaknya mengkhawatirkan terjadi tsunami di industri ponsel.
Ia berharap, pihak terkait yang berkenaan dengan pengelolaan CEIR, bisa segera memberikan solusi.
Baginya, persolan terblokirnya ponsel resmi dan tak bisanya TPP input IMEI ke CEIR menjadi pertaruhan hidup dan matinya industri ponsel, tak terkecuali dengan Mito.