Apa Sebenarnya Kriteria Ponsel Flagship?
JAKARTA – Spesifikasi merupakan salah satu faktor utama bagi konsumen dalam memilih sebuah smartphone. Terutama bagi konsumen yang mementingkan value for money.
Salah satu spesifikasi penting yang menjadi pertimbangan saat memilih smartphone adalah System On a Chip (SoC). Secara fungsi, perangkat yang lebih dikenal sebagai chipset ini melakukan tugas yang beragam. Misalnya mengontrol prosesor inti (CPU), mengolah grafis (GPU), memori, USB control, manajemen baterai, berbagai macam sensor, hingga konektivitas jaringan (WiFi, 4G, 5G, dan sebagainya).
Chipset pada smartphone diibaratkan seperti otak pada manusia. Kedalaman spesifikasi chipset pun menjadi salah satu tolok ukur untuk menentukan kecepatan pemrosesan sebuah smartphone.
Dalam perkembangannya, spesifikasi chipset yang diproduksi turut memengaruhi tipe smartphone yang digunakan.
Penyematan istilah flagship pada chipset dan smartphone pun mulai digunakan untuk membedakan segmentasi sebuah kelas smartphone dengan yang lainnya.
Namun, chipset seperti apa yang dapat mendefinisikan kriteria flagship pada smartphone? Berikut fakta tentang chipset flagship ini:
Kecepatan pemrosesan
Kecepatan smartphone dalam memproses aplikasi adalah tugas utama chipset. Ini bergantung pada spesifikasi chipset, baik jumlah inti (core), kecepatan inti (clock speed), hingga arsitektur chipset itu sendiri.
Jumlah inti yang semakin banyak, plus tingginya clock speed dari setiap inti akan menghasilkan smartphone kencang dalam memproses berbagai macam aplikasi.
Performa dari prosesor juga dibuktikan dengan hasil test benchmark yang unggul, seperti AnTuTu dan Geekbench 5.
Optimalisasi daya baterai
Meski clock speed dari inti chipset berpengaruh besar, setiap inti chipset tidak harus mempunyai kecepatan sama. Ini dirancang untuk mengendalikan efisiensi daya baterai, mengingat tidak semua aplikasi yang dijalankan butuh kecepatan tinggi.
Dalam perjalanannya, beberapa produsen chipset kemudian mengembangkan teknologi khusus yang mampu mengoptimalisasi daya baterai, tanpa mengurangi performa pemrosesan.
Contohnya UltraSave 5G dan penyematan Memori DDR versi baru pada Dimensity 1100, yang hemat daya tapi tetap menjaga performa smartphone tetap tinggi.
Dukungan Fitur Multimedia
Sebuah chipset dapat digolongkan flagship bila mampu mengoptimalkan fitur entertainment.
Chipset flagship setidaknya mampu mendukung video capture & playback hingga 4K 60 FPS serta berbagai fitur teknis pada kamera, seperti AI untuk menjalankan mode night shooting, noise reduction, mode HDR hingga multi-person blur.
Dengan dukungan ini, pengguna diuntungkan karena dapat mengambil momen lebih detail dan mengonsumsi konten entertainment lebih lancar.
Kriteria Chipset Flagship
Umumnya chipset smartphone terbagi berdasarkan fitur dan kemampuan yang dimiliki, antara lain Low-end, Mid-end, High-end dan Flagship.
Beberapa produsen chipset seperti Qualcomm dan MediaTek turut membagi kategori produknya berdasarkan klasifikasi di atas.
Adapun MediaTek turut menghadirkan beberapa seri sesuai dengan penggolongan di atas, seperti seri Dimensity yang memenuhi kriteria flagship, seri Helio G sebagai chipset Mid-end, serta seri Helio P untuk golongan Value dan seri Helio A untuk kelas Entry.
Dari pengkategorian masing-masing merek chipset tersebut, Snapdragon Seri 800 dan seri Dimensity merupakan kelas chipset tertinggi atau flagship yang digunakan oleh manufaktur smartphone untuk menciptakan smartphone kelas atasnya.
POCO sendiri siap untuk meluncurkan produk terbarunya POCO X3 GT yang membawa performa ”Go Turbo”, pada dalam peluncuran “Journey to The GT” pada hari Kamis, 19 Agustus 2021, pukul 19.30 WIB di kanal YouTube POCO Indonesia.