Sun. Dec 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Purnomo dan Gibran Bersanding di Pilkada Solo, Mungkinkah Terjadi?

 Bursa Pilkada Solo 2020 menarik untuk diulas. Lantaran putra sulung Presiden JokowiGibran Rakabuming Raka sudah mendaftarkan diri ke DPD PDIP Jawa Tengah, pada Kamis (12/12).

Gibran harus melawan petahana Achmad Purnomo yang memiliki peluang besar maju dalam Pilkada Kota Solo. Sebab, Achmad Purnomo ditugaskan DPC PDIP Kota Solo sebagai bakal calon wali kota bersama Teguh Prakosa.

Keduanya, baik Gibran maupun Purnomo masih harus menunggu keputusan DPP PDIP soal siapa yang akan dicalonkan untuk maju dalam Pilkada Solo 2020 mendatang. Sebagai kandidat kuat mungkinkah keduanya berpasangan? Berikut ini ulasannya yang merdeka.com rangkum:

1 dari 4 halaman

Hasil Survei: Gibran Kalah dari Purnomo

Hasil survei Median menyebut tingkat popularitas Gibran Rakabuming Raka, masih kalah dari Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo. Survei tersebut dilakukan kepada warga Solo mulai 3-9 Desember 2019.

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menyebut hanya dua nama dari 18 orang yang popularitasnya tinggi, yakni Purnomo dan Gibran. Achmad Purnomo 94,5 persen dan kedua Gibran 82,3 persen, sisanya semua di bawah 50 persen.

Rico menyebut untuk elektabilitas Gibran juga masih kalah dari Purnomo yang mendapatkan dukungan sebesar 45 persen. Sedangkan Gibran hanya mendapatkan 24,5 persen. Warga Solo memilih Gibran dengan alasan muda, putra Jokowi dan pengusaha kreatif. Sedangkan Purnomo dipilih karena berpengalaman, merakyat, dan belum ada calon lain yang sepadan.

Survei itu dilakukan kepada 800 responden dengan menggunakan multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

2 dari 4 halaman

Survei: 41 Persen Warga Solo Anggap Gibran Lakukan Politik Dinasti

Lembaga survei Median menyatakan majunya Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dinilai masyarakat sebagai bentuk politik dinasti.

“Jadi sebanyak 41,6 persen itu menyebutkan ada politik dinasti,” kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12).

Sedangkan sisanya yakni 55,5 persen menyatakan majunya Gibran di Pilkada Solo bukanlah politik dinasti.

3 dari 4 halaman

Gibran Akui Harus Lebih Kerja Keras

Mengetahui popularitas dan elektabilitas kalah dari petahana Achmad Purnomo versi survei Median. Gibran Rakabuming Raka mengaku masih perlu kerja keras untuk mengejar ketertinggalannya.

“Ya nggak papa, kan masih awal banget. Itu artinya saya harus lebih keras lagi,” ujar Gibran usai mengambil rapor anaknya Jan Ethes Srinarendra, di Fokus Independen School, Solo, Selasa (17/12).

Gibran mengaku terlecut dengan hasil survei tersebut. Saat ini, lanjut dia, yang ia lakukan dalam dunia politik baru tahap awal. Sehingga hasil tersebut tidak perlu dikhawatirkan. “Kita kan baru mulai, baru ndaftar. Ndak papa, modalnya sudah lumayan lah,” katanya.

Untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas, Gibran melakukan blusukan untuk menyapa warga Solo. Selain itu, Gibran juga rajin mengunjungi para pendukung. Kunjungan dilakukan setiap hari di masing-masing posko relawan yang tersebar di 51 kelurahan di Solo.

“Saya mau ke posko dulu, masih posko terbuka. Yang ada sekarang posko relawan yang tiap hari saya puteri,” ujar Gibran di Solo, Selasa (17/12).

4 dari 4 halaman

Purnomo Siap Dipasangkan dengan Gibran?

Sebagai petahana, Achmad Purnomo mengaku menerima jika harus dipasangkan dengan Gibran Rakabuming Raka. Namun, Purnomo tak mau berandai-andai. Sebagai petugas partai, dia akan menunggu keputusan DPP dan mengembalikannya ke DPC Kota Solo.

Dia tak mempermasalahkan jika harus dipasangkan dengan putra Presiden Jokowi itu. Syaratnya, posisinya sebagai calon wali kota dan Gibran sebagai wakil wali kota.

“Jadi saya kembalikan lagi ke partai. Kalau partai mau memerintahkan terus, ya terus. Sekali lagi saya petugas partai. Ya nanti kalau partai menugaskan (berpasangan) tidak apa-apa, ya terus. Kalau jangan ya tidak. Ikut keputusan partai nanti,” kata Purnomo, Senin (4/11).

Senada, Gibran pun mengaku siap jika saja dipasangkan dengan Purnomo. Sebagai kader, ia akan tunduk kepada keputusan partai. “Saya akan tunduk kepada keputusan partai. Iya harus siap (jika dipasangkan),” kata Gibran.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.