Prabowo Minta Calon Menterinya Tak Ambil Uang dari APBN, KPK Beri Apresiasi
Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto mewanti-wanti kepada para menterinya nanti untuk tidak mencari uang dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). KPK mengapresiasi pernyataan itu.
“Pernyataan bapak Prabowo selaku presiden terpilih terkait hal tersebut kami lihat merupakan bentuk komitmen beliau, sebagai Presiden terpilih dan itu patut untuk diberi apresiasi,” kata Jubir KPK Tessa Mahardhika di gedung KPK, Jakarta, Selasa (15/10/2024).
Tessa mengatakan mendukung ucapan Prabowo tersebut karena dirasa merupakan visi yang tegas. Hal itu agar nantinya tidak ada lagi korupsi di kalangan menteri.
“Dan semoga ke depan beliau selaku bapak presiden terpilih, lebih melibatkan APH baik kepolisian, kejaksaan, maupun KPK untuk bisa bersama-sama bersinergi di dalam perangkat pemberantasan korupsi ke depan,” ucapnya.
Tessa menyebut belum mendapat informasi apakah Prabowo meminta agar KPK dilibatkan untuk dimintai data terkait calon menteri yang ada. Dirinya pun meyakini bahwa Prabowo tidak mungkin salah memilih orang yang akan membantunya nanti di pemerintahan.
“Tetapi tentunya beliau tidak mungkin salah, akan mempertimbangkan matang-matang, siapa atau pembantu-pembantu beliau yang akan menduduki jabatan-jabatan penting untuk mengendalikan hajat hidup orang banyak di Indonesia ini,” katanya.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara ‘Forum Legislator PKB’ di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (10/10). Prabowo meminta ketum parpol mengirimkan kader terbaiknya menjadi menteri di pemerintahannya.
“Saya sudah sampaikan kepada semua partai yang mau gabung dalam koalisi saya, saya terang-terangan saya katakan semua ketum semua perwakilan saya katakan saudara-saudara jangan menugaskan menteri-menteri yang saudara tunjuk di pemerintah yang akan saya pimpin, jangan saudara tugaskan untuk cari uang dari APBN, APBD,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan saat ini telah memasuki zaman yang mudah diawasi. Dia lantas meminta untuk tidak bertindak di luar aturan.
“Zamannya sekarang susah, ini zaman digital, ini zaman teknologi, ini zaman pengamatan sangat cepat, jangan coba-coba,” ujarnya.
Meski begitu, Ketum Gerindra itu mengakui setiap partai politik membutuhkan uang dan sumber daya untuk menghidupi partainya. Namun, menurut dia, hal itu dapat diraih melalui cara yang halal.
“Tapi kita mengakui, kita dengan cara yang halal, dengan cara yang baik. Kita mengerti, setiap institusi, setiap partai politik pasti perlu uang, pasti perlu sumber daya,” ungkap Prabowo.
“Ini terbuka saja kita, mari kita kelola kekayaan kita, sehingga kita bisa mendukung semua institusi dengan baik, terang-terangan, kenapa tidak,” sambungnya