Musyawarah Mufakat Munas Golkar Dinilai Akan Jadi Bargaining Politik
JAKARTA – Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada 3-6 Desember mendatang didorong menggunakan musyawarah mufakat dalam pengambilan keputusan termasuk dalam memilih ketua umum partai.
Analis Politik asal UIN Jakarta, Bakir Ihsan menilai musyawarah mufakat memang tradisi politik yang tidak bisa terbantahkan dalam momentum politik pemilihan pimpinan partai.
“Musyawarah mufakat akan menempatkan masing-masing untuk bargaining terkait posisi dalam kepengurusan maupun di eksternal partai,” ujar Bakir saat dihubungi SINDOnews, Selasa (19/11/2019).
Menurut Bakir, dari empat kandidat yang disebut-sebut akan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar, calon petahana Airlangga Hartarto dan Ketua MPR, Bambang Soesatyo yang berpeluang meraih simpati dari kader dan pengurus Partai Golkar.
Sedangkan, kata Bakir, dua calon lainnya bisa dikatakan sebagai pelengkap agar publik tetap menilai bahwa Munas Golkar tak mutlak ‘aklamasi’.
“Peluang besarnya tetap pada Airlangga dan Bamsoet karena keduanya memiliki posisi penting di luar partai,” ucapnya.