Muhammadiyah: Kontestasi 2024 Harus Jadi Ajang Tampilnya Sikap Negarawan
TEMPO.CO, Jakarta – Muhammadiyah memandang Pemilu 2024 bukan sekadar kontestasi untuk memperoleh kekuasaan. “Kontestasi 2024 itu juga menjadi ajang tampilnya negarawan yang mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat media gathering Pemimpin Redaksi dengan Pengurus Pusat Muhammadiyah di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin, 7 November 2022.
Haedar yang hadir secara online dari Yogyakarta menekankan para tokoh harus mampu menampilkan dirinya sebagai negarawan. Konsekuensi dari pandangan ini, Muhammadiyah bakal mengingatkan apabila arah kontestasi 2024 melenceng dari ajang tampilnya negarawan.
Negara Hadir agar Masyarakat Tidak Kian Terbelah
Menurut Haedar, pemerintah harus hadir untuk memastikan masyarakat tidak kian terbelah. Pemilu 2014 dan 2019 harus menjadi pelajaran bagi semua masyarakat Indonesia. “Kesatuan bangsa harus satu paket dalam Bhinneka Tunggal Ika.”
Persoalan penyelenggaraan pemilu dan suksesi kepemimpinan 2024 akan dibahas dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo ini juga sudah dikemukakan Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu’ti sebelumnya. Saat menggelar konferensi pers tentang Muktamar Muhammadiyah di Gedung Edutorium Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta atau UMS pada Jumat, 4 November 2022, Mu’ti mengatakan Muhammadiyah tidak berpolitik.
“Tapi tentunya kita juga tidak bisa lepas dari dinamika politik nasional yang terjadi. Kita juga tahu bahwa sejak Reformasi ’98 berbagai persoalan kebangsaan kita masih didominasi dan bahkan sangat terpengaruh oleh dinamika politik yang ada di tanah air kita ini,” ujar Abdul Mu’ti saat itu. Menurut dia, Muhammadiyah perlu mengantisipasi berbagai persoalan yang mungkin muncul dalam suksesi kepemimpinan 2024 berdasarkan pengalaman penyelenggaraan pemilu sebelumnya.
“Kami tentu sangat berharap agar situasi politik di 2024 itu tetap kondusif dan kami tentu saja memiliki pemikiran-pemikiran yang akan secara resmi kami sampaikan sebagai bagian dari kontribusi Muhammadiyah agar suksesi kepemimpinan 2024 tersebut berjalan dengan sebaik-baiknya,” kata dia.
Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiah ke-48 diadakan secara luring akan berlangsung pada 18-20 November 2022. Muktamar digelar secara luring dan daring. Sidang Pleno I Muktamar dan Aisyiyah sudah dimulai pada Sabtu, 5 November 2022.