Jejak Ali Mochtar Ngabalin: Vokal di DPR, Kampanyekan Prabowo-Hatta, hingga Jadi Pendukung Jokowi
JAKARTA – Ali Mochtar Ngabalin merupakan salah satu pejabat lingkaran Istana Kepresidenan yang acapkali melontarkan pernyataan yang kontroversial. Dia kini menjabat Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP).
Ngabalin merupakan politikus Partai Golkar. Saat Partai Golkar mengalami dualisme kepemimpinan antara Aburizal Bakrie (Ical) dengan Agung Laksono, Ngabalin berada di kubu Munas Bali yang dipimpin Ical.
Ngabalin bisa disebut sebagai orang yang tidak berkeringat untuk memenangkan Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Ya, Ngabalin berada di kubu yang berseberangan dengan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) saat itu. Ngabalin bahkan menjabat sebagai juru debat Tim Pemenanga
Saat Pilpres 2014, Ngabalin pernah dilaporkan tim hukum Pasangan Jokowi-JK ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Polda Papua karena menghasut masyarakat untuk tidak memilih calon presiden yang kurus kerempeng.
Ngabalin juga pada 22 Agustus 2014 dalam sebuah diskusi di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat pernah menyebut Jokowi dan Kalla nantinya adalah orang yang otoriter. Sikap Ngabalin yang dulu itu sangat berbeda dengan yang sekarang rajin membela Presiden Jokowi.
Dia juga diketahui pernah ikut demonstrasi Aksi 411 atau Aksi Bela Islam menuntut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipenjara karena kasus penistaan agama.
Sebelum di Partai Golkar, Ngabalin berada di Partai Bulan Bintang (PBB). Dia juga pernah menjadi anggota Komisi I DPR RI Periode 2004-2009 dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (F-BPD) melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan II. Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi adalah fraksi gabungan gabungan dari Partai Bulan Bintang, Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan, Partai Pelopor, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia Marhaenis.
Dia dikenal sebagai salah satu anggota DPR yang sangat vokal, sehingga pernyataanya kerap mewarnai pemberitaan di media. Ditambah lagi dengan penampilannya yang khas, mengenakan sorban yang dipadukan dengan kopiah. Jadilah dia gampang dikenali sehingga menjadi salah satu bintang di parlemen kala itu.
Saat menjadi anggota DPR, Ngabalin pernah menjenguk Habib Rizieq Shihab, Ketua Front Pembela Islam (FPI) saat itu yang ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, 6 Juni 2008.
Sejumlah jabatan juga pernah diduduki pria kelahiran 25 Desember 1968 di Fakfak, Papua Barat itu. Di antaranya, Ketua Umum PP Badan Koordinasi Muballigh Se-Indonesia (PP BAKOMUBIN), Ketua DPP Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), Ketua DPP Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia, dan anggota Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI).