Isu Reshuffle Semakin Kencang, Dua Bulan Lalu Jokowi Sempat Sampaikan Ini
JAKARTA – Isu reshuffle kabinet akhir-akhir ini semakin kencang. Hal ini menyusul peleburan Kemenristek ke Kemendikbud dan adanya nomenklatur baru yakni Kementerian Investasi.
Beberapa kalangan memastikan bahwa Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) akan mengangkat sosok baru untuk mengisi Kementerian Investasi. Namun ada juga yang menyebut bahwa Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia akan digeser ke posisi tersebut.
Kemudian nasib Mendikbud Nadiem Makarim masih belum jelas apakah akan dipertahankan atau diganti karena adanya peleburan. Sementara itu Bambang Brodjonegoro tentunya dipastikan tak akan menjabat sebagai Menristek. Namun setelah itu juga belum dipastikan apakah Bambang tetap di pemerintahan atau tidak.
Selain itu juga ada yang menyebut pos-pos lain yang perlu dilakukan reshuffle. Terutama menteri-menteri yang tidak berkinerja baik.
Terlepas dari berbagai prediksi tersebut, dua bulan lalu yakni pada Februari, Presiden Jokowi menegaskan tak akan melakukan reshuffle kabinet. “Oh ndak, ndak ada, ndak ada,” katanya dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/2/2021).
Dia menegaskan saat ini tengah fokus dalam menangani pandemi COVID-19. “Kita urus pandemi ini. Reshuffle lagi, itu siapa lagi itu. Referensinya siapa. Ndak, saya jawab tegas, ndak ada,” tuturya.
Seperti diketahui Jokowi telah melakukan perombakan kabinet pada akhir Desember lalu. Jokowi melantik enam menteri baru di jajaran Kabinet Indonesia pada tanggal 23 Desember 2020 lalu.
Keenam menteri yang dilantik adalah Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan. Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif , Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama, dan Wahyu Sakti Trenggono ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.