Hasil Kompromi Politik, Pengamat Nilai Pejabat dan Menteri Jokowi Layak dan Pas
JAKARTA – Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan nama menteri kabinet Indonesia maju jilid II pagi ini, Rabu (23/10). Jokowi mengumumkan 34 menteri dan 4 pejabat setingkat, yang beberapa diisi oleh orang-orang lama pada menteri kabinet jilid I.
Pengamat politik dan Direktur Indostrategi Arif Nurul Imam menilai, komposisi menteri dan pejabat setingkat yang diumumkan oleh Jokowi sudah layak dan pas karena hasil dari kompromi politik sebelumnya.
“Secara politik komposisinya bisa dikatakan layak, karena Ini kabinet hasil kompromi politik. Namun porsi profesional masih di perhitungkan dan mendapat tempat di kursi kabinet. Janji 45 persen politisi dan 55 persen profesional setidaknya mendekati kenyataan,” ujar Arif saat dihubungi Sindonews, Rabu (23/10/2019).
Walau dikatakan layak, lanjut Arif, ada plus minus dari menteri kabinet jilid kerja II yang diumumkan Jokowi. Namun komposisi profesional dalam menteri itu bisa menjadi harapan bagi kabinet itu ke depan.
“Kabinet Jokowi periode kedua ini ada beberapa plus minusnya. Porsi profesional lumayan mendapat tempat sehingga ada sedikit harapan terhadap kinerja Kabinet Ini,” jelasnya.
Selain itu, ada beberapa kejutan dalam pengumuman nama menteri jilid II ini. Dimana posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Agama yang dianggap telah pakem, namun secara mengejutkan menujuk orang baru pada posisi itu.
“Selain itu, ada kejutan untuk pos Mendikbud dan Menteri agama yang beda dengan pakem selama ini. Mendikbud diisi pengusaha Muda Nadiem Makarim pendiri Gojek dan Menteri Agama di jabat pensiunan Jenderal TNI. Untuk jabatan Jaksa Agung juga Agak melegakan publik karena dijabat bukan oleh kader parpol sehingga independensinya lebih terjaga,” tuturnya.