Gibran: Saya Bisa Menang Bisa Kalah
Keikutsertaan Gibran Rakabuming Raka dituding sebagai langkah membangun dinasti politik ayahnya, Joko Widodo. Namun, dia membantah keiikutsertaannya dalam kontestasi Pilkada 2020 disebut sebagai bentuk dinasti politik.
Selama ini ada beberapa pihak yang menyebut Gibran aji mumpung lantaran sang ayah menjabat sebagai kepala negara. Dia menegaskan dirinya maju sebagai bakal calon wali (cawali) kota Solo melalui proses demokrasi bertahap dan berjenjang.
“Kalau masih ada yang menanyakan, kalau ada yang berprasangka buruk, Gibran anake presiden mesti dinasti politik. Tolong ditanyakan dinastinya di mana? Wong saya ikut kontestasi bisa menang bisa kalah, bisa dicoblos bisa tidak,” katanya kepada Solopos.com di Lapangan Ngaglik, Mojosongo, Solo, Minggu (5/1).
Gibran mengaku sudah menyiapkan sederet program unggulan pembangunan Solo ke depan yang ditargetkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Saat ini program unggulan itu sedang disiapkan untuk dipaparkan kepada warga.
“Nanti akan saya paparkan program unggulan saya, visualnya ada. Silakan nanti dinilai, silakan dibantu juga untuk menyebarkan kepada masyarakat. Mohon doa restu dan dukungan seluruh warga Mojosongo dan Kota Solo,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, putra sulung Presiden Joko Widodo ini mengklaim elektabilitasnya naik. Hal ini sesuai dengan survei internal yang dilakukan timnya.
“Elektabilitas saya sudah cukup naik. Tapi bukan berarti kita tidak perlu kerja keras. Justru ini saatnya kita gaspol,” kata Gibran.