Sat. Dec 21st, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Bamsoet: Pimpinan KPK Harus Jawab Keraguan Publik

JAKARTA – Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru dilantik Presiden Joko Widodo bisa menjawab keraguan publik terhadap KPK dengan menunjukan kerja nyata. Menurutnya, rakyat membutuhkan hasil pemberantasan korupsi bukan sekadar angka yang ditunjukkan dengan seberapa banyak perkara yang ditangani, melainkan seberapa besar penyelenggaraan negara bisa berjalan efektivitasnya untuk kepentingan rakyat.

”Hasil survei Transparency International menunjukan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia 2018 berada di skor 38 dari skala 0-100. Semakin kecil skornya menunjukkan negara tersebut banyak terjadi korupsi. Dengan skor 38, Indonesia berada di urutan ke-4 negara ASEAN dan urutan 89 dari 180 negara. Kita masih kalah dengan Singapura (skor 85), Brunnei (skor 63), dan Malaysia (Skor 47),” tuturnya di Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Artinya, sejak berdiri pada 2002, kinerja KPK dengan melakukan berbagai operasi tangkap tangan (OTT) ataupun tindakan lainnya, terbukti belum maksimal dalam membersihkan Indonesia dari korupsi. Diketahui, Jokowi baru saja melantik lima Pimpinan KPK periode 2019-2023. Mereka memiliki latar belakang profesi berbeda-beda. Antara lain Ketua KPK Firli Bahuri (Kepolisian), dan para komisioner seperti Alexander Marwata (Komisioner KPK 2015-2019), Lili Pintauli Siregar (advokat), Nurul Ghufron (akademisi), dan Nawawi Pomolango (hakim).

Agar pemberantasan korupsi berjalan efektif, Bamsoet meminta KPK tak hanya mengandalkan OTT, melainkan juga strategi dan pendekatan lain. Sebagai lembaga penegak hukum, KPK juga harus membangun sinergitas dengan lembaga penegak hukum lainnya seperti Polri dan Kejaksaan. Bahkan juga ke berbagai lembaga pengawasan lainnya seperti PPATK, BPK, maupun BPKP.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.