Mon. Dec 23rd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Wimbledon 2021, Momen Krusial Kembalinya Andy Murray

Andy Murray of Britain plays against Novak Djokovic of Serbia in the Men's Singles Final on centre court at the 2013 Wimbledon Championships tennis tournament in London, Britain, July 7, 2013. AELTC/Matthias Hangst/via REUTERS. ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT.

LONDON – Grand Slam Wimbledon 2021 akan kembali digelar pada 28 Juni 2021 setelah tertunda selama setahun lantaran pandemi Covid-19. Turnamen tenis lapangan rumput itu akan menjadi momen kembalinya petenis tuan rumah, Andy Murray setelah cedera panjangnya.

Murray mengalami gangguan pada bagian pinggulnya yang memaksanya harus absen di grand slam selama beberapa tahun terakhir. Sebab, dia harus menjalani masa pemulihan selama empat tahun.

Pemain berusia 34 tahun itu mengawali comeback-nya dengan berpartisipasi di turnamen Queen’s, Mei lalu. Bisa menembus hingga 16 besar, Murray sempat mengalami momen berlinang air mata yang sangat mengharukan.

Setelahnya, Murray mengatakan bahwa mungkin memiliki sambutan yang jauh lebih emosional saat kembali ke Wimbledon. Pasalnya, bukan hanya kenangan manis yang sempat ditorehkan kala menjadi juara pada 2013, dia juga akan kembali tampil di depan penggemarnya lagi.

Murray pertama kali mengawali debutnya di Wimbledon saat berusia 18 tahun pada 2005. Mulai saat itu, dia terus menorehkan prestasi di turnamen besar tenis dunia.

Terhitung, sebanyak tiga kali Murray meraih juara grand slam termasuk gelar tunggal putra di Wimbledon pada tahun 2013. Kini, ia akan kembali berada di nomor tunggal putra sejak terakhir kali dijalaninya saat 2017 silam.

Namun, momen kembalinya Murray sempat membuat publik Inggris harap-harap cemas. Sebab, beredar kabar tahun ini menjadi Wimbledon terakhirnya.

Murray memberi klarifikasi atas kabar ini. Baginya makna dari turnamen terakhir lebih kepada penggemblengan mentalnya untuk memberikan yang terbaik di setiap penampilannya.

“Bagi saya ini bukan tentang saya khawatir tentang itu menjadi yang terakhir saya, itu hanya sesuatu yang saya pikirkan. Saya mengalami begitu banyak cedera dan begitu banyak kemunduran sehingga Anda tidak benar-benar tahu apa yang ada di tikungan,” ucap Murray dikutip dari laman The Sportsman.

Saya ingin mendekati setiap turnamen dan setiap pertandingan yang saya mainkan seolah-olah ini adalah pertandingan terakhir saya sehingga saya bisa mendapatkan yang terbaik darinya,” lanjutnya.

Murray kini memiliki pinggul metal dan mudah-mudahan itu akan memungkinkan dia untuk bermain dengan standar tinggi. Bukan tidak mungkin penampilan yang luar biasa akan terulang layaknya delapan tahun lalu ketika dia menjadi juara Wimbledon.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.