Virus Corona Kikis Pemasukan Klub Serie A, Juventus Jadi Korban Terparah
MILAN – Modifikasi sejumlah pertandingan sepak bola di Italia akibat penyebaran virus Corona tidak hanya mengacaukan jadwal. Kerugian finansial cukup besar juga diderita sejumlah klub, khususnya di Serie A.
Merebaknya virus Corona di Negeri Pizza membuat penyelenggaraan olah raga menjadi kacau. Sepak bola juga ikut terkena imbasnya. Sejumlah laga diberbagai level, termasuk Serie A dan Coppa Italia harus ditunda.
Perkembangan terbaru, pemerintah Italia memutuskan membolehkan pertandingan sepak bola digelar, hanya saja di ruangan tertutup alias tanpa penonton. Ini berlaku sampai 3 April mendatang. Alasannya untuk mencegah wabah yang berasal dari Wuhan, China itu semakin meluas.
Kebijakan ini diterapkan terhadap semua pertandingan yang berlangsung di Italia, baik itu Serie A, Coppa Italia maupun Liga Champions. Hal ini jelas bakal menimbulkan kerugian besar, khususnya dari segi keuangan.
Juventus disebut-sebut sebagai pihak yang paling dirugikan. Hingga 3 April mendatang, La Vecchia Signora akan melakoni tiga laga kandang, yakni kontra Inter Milan di Serie A (9/3), Olympique Lyon di Liga Champions (18/3) dan Lecce di kompetisi domestik (22/3).
Semua partai itu dipastikan bakal digelar tanpa penonton. Itu berarti Si Nyonya Tua akan kehilangan pemasukan sekitar 4,1 juta euro per laga kandang. Artinya, total kerugian yang akan dialami tim asuhan Maurizio Sarri itu bisa menembus 12,3 juta euro.
Inter Milan dan AC Milan juga ikut mengalami kerugian, tapi tidak sebesar Juventus. Inter dan Milan akan dua kali menjadi ruan rumah hingga awal April nanti. Artinya, masing-masing bakal kehilangan 2,7 juta euro dan 3,4 juta euro dari dua laga kandang itu.
Sementara AS Roma akan merugi 2,3 juta euro karena ada dua laga yang digelar di Olimpico. Bila dikalkulasi, sebanyak 20 klub Serie A akan merugi hingga 28,6 juta euro dari penjualan tiket akibat penyebaran virus Corona.