Fri. Sep 20th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Valencia Senang Bisa Akhiri Kutukan Saat Menjamu Barcelona

Soccer Football - La Liga Santander - Valencia v FC Barcelona - Mestalla, Valencia, Spain - January 25, 2020 Valencia's Maxi Gomez celebrates after Barcelona's Jordi Alba scored an own goal and Valencia's first REUTERS/Albert Gea

VALENCIA – Jordana ke-21 La Liga musim 2019/2020, menjadi momen spesial bagi Valencia. Pasalnya, setelah menanti selama hampir 13 tahun, Los Che bisa mengalahkan Barcelona untuk pertama kalinya lagi di Estadio de Mestalla.

Valencia sempat tidak diunggulkan saat meladeni Barcelona, Sabtu (25/1). Pasalnya, tuan rumah punya rekor kandang buruk kala jumpa El Azulgrana. Terbukti, selama 14 jamuan sebelumnya disemua kompetisi, mereka selalu terpeleset, yakni menelan sembilan imbang dan lima kalah.

Sebelum pertandingan ini, terakhir kali Valencia memaksa Barcelona pulang sambil menangis, pada leg kedua babak semifinal Copa del Rey pada 21 Maret 2008. Saat itu, Kelelawar Mestalla mampu menang 3-2.

Sementara kali terakhir mereka mempermalukan Barcelona di La Liga ketika datang berkunjung, pada musim 2006/2007, tepatnya 19 Februari 2007. Kala itu, Valencia yang masih diasuh Quique Sanchez unggul 2-1.

Sepanjang periode itu, sejumlah pelatih beken macam Ronald Koeman, Unai Emery, Ernesto Valverde, Juan Antonio Pizzi, Nuno Espirito Santo, Voro, Cesare Prandelli, Gary Neville sampai Marcelino tidak pernah berhasil mengalahkan Barcelona.

Sekarang, penantian itu sudah berakhir. Berkat dua gol Maximilano Gomez (38, 77), Valencia bisa menundukan lagi Barcelona di depan publik sendiri. Artinya, Albert Celades menjadi pelatih pertama yang mampu menghapus kutukan tersebut.

Karena itu, wajar jika seluruh personel Valencia menyambut kemenangan ini dengan penuh suka cita, termasuk Geoffrey Kondogbia. Gelandang bertahan berusia 26 tahun itu menjelaskan kunci timnya meraih hasil positif.

“Ketika mengukur diri sendiri saat melawan Barcelona, Anda akan kebobolan dua atau tiga gol jika tidak punya intensitas. Kami harus bermain dengan penuh intensitas. Kami bisa melakukannya. Ini partai yang bagus. Kami harus terus bermain seperti ini disetiap pertandingan. Kami memang kurang dalam hal ini. Tapi, kami membuktikan bisa melakukanya,” ucap Kondogbia dilansir marca.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.