Tidak Dibebankan Target, Aiman Raih Emas SEA Games 2019
NAGALIGA — Doa yang dipanjatkan pebalap sepeda Indonesia, Aiman Cahyadi sesaat sebelum tampil di nomor nomor individual time trial (ITT) putra SEA Games 2019 berujung medali emas tambahan buat Kontingen Indonesia, Kamis (5/12).
Tampil di Praying Hans Monumen, Tagaytay City, Filipina, Aiman menjadi yang tercepat lewat catatan waktu 58 menit 37,003 detik saat menempuh jarak 35,4 km dengan rata-rata kecepatan 36,24 km/jam.
Raihan Aiman menjadi kejutan mengingat nomor road race tidak ditargetkan untuk meraih medali emas. Bahkan disiplin ini dinilai oleh manajemen pelatih timnas mendapat perlakukan yang sedikit berbeda dibanding disiplin MTB maupun BMX.
Aiman yang juga pebalap PGN Road Cycling Team itu mengaku bangga atas pencapaiannya. Perjuangan yang dirasa cukup berat bisa membuahkan hasil maksimal.
“Ditargetkan medali emas tidak, tapi Aiman sudah dipersiapkan. Pelatih tidak terkejut [Aiman dapat emas], karena kualitas Aiman itu salah satu yang terbaik di Asean dan dia punya mental juara. Karena di kilometer 23 dia sudah kram. Kalau bukan mental juara dia pasti nyerah karena sakit,” kata Budi Saputra, Manajer tim balap sepeda Indonesia.
Budi Saputra mengatakan emas yang diraih oleh Aiman merupakan peran serta dari Rastra, salah satu pelatih muda yang sangat terbuka dengan penggunaan sport science. Rastra juga dinilai sangat baik dalam mempersiapkan atlet yang bakal turun di SEA Games kali ini.
“Hasilnya sudah jelas. Memang saatnya kita benar-benar menggunakan sport science untuk melakukan pembinaan dan pelatihan terutama dalam cabang balap sepeda,” tegasnya.
Pelatih kepala balap sepeda Indonesia, Dadang Haries Poernomo menyebut Aiman merupakan sosok yang cukup rajin dalam menjalankan ibadahnya. Termasuk ketika waktu zuhur tiba jelang tampil di perlombaan.
“Aiman itu cukup rajin salatnya, alhamdulillah cukup saleh. Tak hanya Aiman, anak-anak yang lain sebagian juga gitu ingin salat tepat waktu. Tapi karena tempat salatnya terbatas jadi bergantian. Start balapan itu dia jam 1 lewat 10 menit, nah sedangkan waktu dzuhur sini jam 12-an jadi disempat-sempatkan,” ungkap Dadang.
Pelatih pelatih ITT Rastra Patria Dinawan mengatakan meski tak mendapatkan dukungan penuh tim pelatih pihaknya tetap memaksimalkan apa yang ada. Terlebih, balap sepeda sudah gagal meraih emas di dua nomor yang disebut menjadi peluang emas, yakni MTB Cross Country melalui Zainal Fanani yang finis kelima dan Downhill putri atas nama Tiara Andini Prastika yang meraih perak.
Capaian emas dari Aiman membuat balap sepeda masih menyisakan ada dua target lain yang harus dipenuhi di SEA Games 2019. Yaitu Team Time Trial (TTT) yang melibatkan pebalap PRCT yaitu Aiman Cahyadi, Odie Setiawan dan Robin Manullang serta satu pebalap dari KFC Cycling Team Muhammad Abdurrohman.”Kami tidak ditargetkan emas oleh Pak Manajer [Budi Saputra], justru itu yang menjadi semangat untuk meraih hasil terbaik. Hasilnya ya emas ini,” kata Rastra melalui rilis yang diterima CNNIndonesia.com usai perlombaan.
“Kuncinya adalah latihan keras yang terprogram. Meski di sini sempat terkena dampak topan kammuri, latihan tetap berjalan. Hasilnya bisa dilihat saat ini,” imbunya.
Selain itu ada nomor individual road race yang akan menurunkan lima pebalap PGN yaitu Aiman Cahyadi, Sendy Nur Hasan, Jamalindin Novardianto, Robin Manullang dan Odie Setiawan serta satu pebalap dari KFC Cycling Team Muhammad Abdurrohman.