Tersingkir di Piala FA, Guardiola Cemas Merembet ke Liga Champions
LONDON – Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengungkapkan kekhawatirannya setelah pasukannya disingkirkan Arsenal di semifinal Piala FA 2019/2020. Mantan entrenador Barcelona itu takut kekalahan itu merembet ke Liga Champions dan membahayakan peluang timnya.
Mantan asisten Guardiola di Man City, Mikel Arteta, memimpin Arsenal menang 2-0 atas The Citizens di Stadion Wembley di Stadion Wembley, London, Sabtu (18/7/2020) malam waktu lokal atau Minggu (19/7/2020) dini hari WIB.
Ini menjadi penampilan yang luar biasa bagi The Gunners. Mereka mengakhiri rentetan tujuh kekalahan beruntun dari Man City berkat gol di babak pertama dan kedua dari Pierre Emerick-Aubameyang, serta penampilan pemain bertahan yang tak kenal lelah.
n bagi Man City akan diakhiri melawan Watford dan tim terdegradasi Norwich City selama sepekan mendatang. Tapi, fokus mereka bergeser pada kunjungan Real Madrid ke Stadion Etihad pada 7 Agustus. Madrid bertekad membalikkan defisit leg pertama 1-2 pada babak 16 besar.
Berbicara kepada BT Sport setelah pertandingan, Guardiola berharap waktu dua pekan sebelum Pasukan Zinedine Zidane yang telah menjuarai La Liga 2019/2020 datang ke Etihad, tidak mengganggu programnya.
Awalnya Guardiola berharap timnya lolos ke final Piala FA, sehingga hanya punya waktu sepekan untuk melawan Madrid. “Kini kami punya dua pekan, kata Guardiola. “Kami ingin memainkan final (Piala FA) satu minggu sebelum pertandingan Madrid menjadi ritme. Tapi, kami melewatkan kesempatan ini.”
Bahkan jika Man City lolos, mereka akan kerja keras di mini-turnamen dengan pertandingan satu leg di Lisabon, Portugal bulan depan, mengingat rekor mereka melawan tim elite musim ini.
Arsenal bergabung dengan Liverpool, Chelsea, Tottenham Hotspur, Wolverhampton yang mengalahkan sang pemenang treble domestik 2018/2019 itu dua kali, dan Manchester United (tiga kali).
“Kami tidak bermain bagus,” katanya. “Satu-satunya penyesalan adalah kami tidak bermain di babak pertama seperti yang kami lakukan di babak kedua.”
Melawan Arsenal, Raheem Sterling, Kevin De Bruyne, dan Riyad Mahrez coba menyerang sekuat tenaga setelah jeda pertandingan, meskipun upaya pada menit ke-54 merupakan satu-satunya tembakan tepat sasaran.
“Pada hari ketika Anda seharusnya bermain bagus, kami tidak melakukannya,” tambah Guardiola.
“Kami memulai dengan lambat dan tanpa Anda harus memainkan permainan semacam ini. Kami sudah sering melakukannya. Kami sudah siap, tetapi hari ini kami tidak melakukannya. Kami tidak bagus. Dalam permainan ini Anda harus main bagus agar lolos.”